REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menjanjikan 230 juta dolar AS sebagai dana untuk melindungi keanekaragaman hayati di negara berkembang, Selasa (12/10). Presiden China Xi Jinping meminta negara-negara lain untuk berkontribusi pada Dana Keanekaragaman Hayati Kunming.
"Dana Keanekaragaman Hayati Kunming yang diluncurkan hari ini harus memulai percakapan yang sangat dibutuhkan tentang pendanaan keanekaragaman hayati," kata Xi berbicara melalui video dalam konferensi di kota Kunming, China barat daya.
Pertemuan selama seminggu ini menandai berlangsungnya secara resmi putaran baru pembicaraan global tentang perlindungan tumbuhan dan hewan dunia dari kepunahan. Sesi kedua dan terakhir akan mencoba menyepakati target untuk 10 tahun ke depan dijadwalkan akan diadakan di Kunming dari 25 April hingga 8 Mei tahun depan.
Dunia telah gagal mencapai sebagian besar tujuan 10 tahun dalam Target Keanekaragaman Hayati Aichi yang ditetapkan di Jepang pada 2010. Greenpeace mengatakan negara-negara perlu fokus tidak hanya menetapkan target baru tetapi juga memenuhinya.
Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporan yang dirilis pada Mei, hanya satu tujuan dalam target sebelumnya tercapai. Kesukesan terjadi dengan sekitar seperenam dari daratan dan area air tawar di planet ini sekarang berada di dalam kawasan lindung atau konservasi.
Xi mengatakan bahwa China sedang mempercepat pembangunan sistem konservasi alam dengan sistem taman nasional baru sebagai intinya. Negara ini telah membuat kemajuan dalam melindungi habitat dan satwa liar dalam beberapa tahun terakhir.
Beijing telah mendirikan kawasan lindung dan melihat pemulihan populasi panda raksasa dan spesies lainnya. Negara ini juga memperketat pengawasan perdagangan satwa liar setelah merebaknya Covid-19.