Pelari Aceh Lakukan Trik saat Dapatkan Emas Lari 400 Meter
Pelari putra Aceh Fuad Ramadhan (tengah) beradu kecepatan lari saat bertanding pada final Lari 400 meter Putra PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (12/10). Fuad berhasil meraih medali emas, sementara pelari Jawa Timur Dewa Radika meraih medali perak dan pelari Jawa Tengah Hadi Nur Ikhsan meraih medali perunggu.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Atlet lari Aceh, Fuad Ramadhan, menjatuhkan diri di garis finis saat merebut medali emas nomor 400 meter putra cabang olahraga atletik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Fuad berhasil menjadi yang pertama melintasi garis akhir dengan catatan waktu 47,63 detik, saat bertanding di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Selasa (12/10).
Fuad unggul 0,09 detik dari atlet Jawa Timur Dewa Radika yang menyabet medali perak dengan waktu 47,72 detik. Adapun medali perunggu diraih atlet Jawa Tengah Hadi Nur Ikhsan dengan waktu 48,06 detik.
Meski meraih medali emas, Fuad gagal memecahkan rekor PON nomor 400 meter putra yang dipegang oleh Achmad S.Sakeh dengan waktu 46,74 detik yang ditorehkan pada PON Sumatra Selatan 2004.
Ditemui usai pertandingan, Fuad mengaku sengaja menjatuhkan diri saat melewati garis finis untuk mengamankan podium pertama. Dia mengatakan saat itu posisi para pelari di belakangnya sudah sangat dekat sehingga dia harus mengeluarkan "jurus" tersebut. Selain itu, dia mengaku tenaganya juga telah habis.
"Tadi memang menjatuhkan diri karena tadi saingan dari Jawa Timur juga dekat, Jawa Tengah juga mendekati, dan kaki saya juga sudah enggak sanggup lagi. Jadi tadi itu sebenarnya trik," kata dia.
Fuad pun bersyukur bisa mengamankan medali emas nomor 400 meter. Medali ini, kata dia, merupakan emas kedua sepanjang keikutsertaan dia dalam pesta olahraga multievent nasional empat tahunan itu.
Sebelumnya, Fuad meraih emas nomor 400 meter pada PON Jawa Barat 2016. "Alhamdulillah saya masih bisa mempertahankan emas ini," kata pria berusia 25 tahun itu.
Komentar