Selasa 12 Oct 2021 21:28 WIB

Anda Masih tak Bisa Kenali Aroma Setelah Kena Covid-19?

Kehilangan kemampuan indra penciuman merupakan salah satu gejala Covid-19.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Tes Covid-19. Kehilangan kemampuan mengenali aroma dan rasa adalah salah satu gejala yang paling umum dari Covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tes Covid-19. Kehilangan kemampuan mengenali aroma dan rasa adalah salah satu gejala yang paling umum dari Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehilangan kemampuan mengenali aroma dan rasa adalah salah satu gejala yang paling umum dari Covid-19. Kemampuan indra perasa dan penciuman biasanya kembali normal dalam beberapa pekan.

Akan tetapi, ketika infeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) berlanjut menjadi long Covid, dokter khawatir sejumlah besar pasien akan menghadapi masalah jangka panjang atau bahkan permanen. Kehilangan indra penciuman dapat memiliki dampak praktis dan psikologis yang lebih besar daripada yang disadari orang.

Baca Juga

Kondisi itu memengaruhi segala hal, mulai dari selera hingga cara seseorang terhubung dengan dunia. Seorang peneliti di Smell and Taste Center di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee di Amerika Serikat, Rakesh Chandra, memperkirakan seluruh generasi orang akan terpengaruh kondisi itu.

"Dengan kondisi itu, akan ada beberapa persen orang yang kehilangan penciuman total atau hampir total, populasi yang memiliki kondisi itu akan menjadi lebih besar," kata Chandra, yang juga seorang profesor THT dan kepala rinologi dan operasi dasar tengkorak, dilansir laman Today, Selasa (12/10).

Ketika Chandra dan rekan-rekannya mensurvei lebih dari 1.000 pasien dewasa Covid-19, hampir 11 persen melaporkan kehilangan sebagian atau seluruh penciumannya selama lebih dari enam pekan. Studi lain, bahkan lebih mengkhawatirkan dari survei yang dilakukan peneliti di Fakultas Kedokteran Virginia Commonwealth University di Richmond.

 
photo
Beda gejala alergi dengan Covid-19. - (Republika)
 
Studi dilakukan terhadap 798 pasien Covid-19 dewasa yang kehilangan indra penciuman dan perasa itu menemukan bahwa sekitar 20 persen masih belum memulihkan fungsi penciumannya hingga enam bulan setelah infeksi.

"Persentase itu banyak, mengingat jutaan orang telah menderita Covid-19," ujar direktur medis Smell and Taste Disorders Center di VCU Health, dan rekan penyelidik penelitian itu, dr. Evan Reiter.

Ada lebih dari 237 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia pada Oktober. Jika salah satu survei mencerminkan apa yang terjadi di seluruh dunia, maka puluhan juta orang di seluruh dunia hidup dengan indra penciuman yang terganggu selama beberapa bulan setelah terinfeksi.

Chandra menduga semakin banyak orang yang menderita kondisi itu dalam jangka panjang, maka jumlah pasien Covid-19 yang kehilangan indra penciumannya secara permanen akan berkisar di 5 persen hingga 6 persen atau lebih. Kebanyakan orang tidak akan berpikir itu masalah besar, tetapi dampaknya bisa sangat merugikan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement