Menpora: Atlet PON tidak Kabur dari Tempat Karantina
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali memberi klarifikasi terhadap isu yang mengatakan tujuh atlet teridentifikasi positif Covid-19 kabur dari tempat karantina Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Ketujuh atlet tersebut berasal dari Tarakan Kalimantan Utara, sebanyak satu orang, Jambi dua orang, Sidoarjo Jawa Timur, sebanyak tiga orang dan satu atlet lainnya asal Yogyakarta.
"Terdapat informasi sebanyak tujuh orang seolah-olah kabur. Tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Karena kalau untuk naik ke pesawat, itu pasti ada suratnya, minimal antigen. Jadi mereka yang pergi itu sudah di antigen," kata Zainudin di Arena Voli Indoor Koya Koso, Jayapura, Selasa (12/10).
Zainudin mengakui adanya keterlambatan hasil tes PCR yang dilakukan oleh ketujuh atlet tersebut. Menurutnya, hal itu disebabkan kurangnya fasilitas untuk lab PCR di Papua, sedangkan orang yang memerlukan tes usap untuk kepentingan kepulangannya ke daerah asal dinilai sangat banyak.
"Hasil dari PCR, memang terlambat setelah mereka di sana. Kenapa terlambat, karena memang kita di sini kekurangan faslitas untuk lab PCR," ujarnya.
Ia memperkirakan, hal serupa akan terjadi lagi mengingat kebanyakan atlet pulang setelah upacara penutupan PON berlangsung pada Jumat (16/10).
"Jadi sekali lagi dan perlu dicatat jika mereka bukannya kabur. Mereka sudah ada suratnya, kalau tidak ada, tidak mungkin mereka bisa naik pesawat, tetapi karena hasil tes PCR nya yang terlambat, maka baru bisa diketahui di sana," ucapnya.
Komentar