REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat buang air besar (BAB), kotoran yang keluar bisa memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Perubahan bentuk dan ukuran kotoran bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
"Perubahan pola BAB bergantung pada pola makan, aktivitas fisik, berapa banyak air putih yang dikonsumsi, dan obat apa yang orang gunakan," ungkap ahli gastroenterologi M Nuri Kalkay, seperti dikutip dari Huffington Post, Kamis (14/10).
Di antara perubahan kotoran yang mungkin terjadi, ada beberapa yang patut diwaspadai dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Berikut ini adalah perubahan kotoran tersebut.
Berwarna hitam
Kotoran yang berwarna hitam, bukan cokelat tua, perlu diwaspadai. Warna hitam tersebut dapat menunjukkan ada perdarahan di saluran pencernaan atas seperti kerongkongan, lambung, atau usus kecil.
Akan tetapi ,ada pengecualian yang membuat kotoran berwarna hitam tak perlu dikhawatirkan. Misalnya, bila kotoran berwarna hijau tua hampir seperti hitam karena konsumsi supelemen zat besi. Warna kotoran juga bisa tampak hampir seperti hitam bila seseorang mengonsumsi obat yang mengandung bismuth, seperti obat mual, muntah, dan mulas Pepto Bismol.
Ada darah merah segar
Keluarnya kotoran yang disertai darah merah segar juga sebaiknya tak diabaikan. Kondisi ini dapat menunjukkan adanya perdarahan yang bersumber di anal cana atau kanalis anal atau rektum. Beberapa masalah kesehatan yang mungkin memicu terjadinya kondisi ini adalah kanker rektum, polip dubur, fisura anus, atau wasir internal.
Berwarna marun
Kotoran dengan warna merah marun biasanya memiliki konsistensi lebih cair dan disertai dengan aroma tak sedap yang berbeda dari aroma kotoran biasa. Tampilan kotoran seperti ini bisa mengindikasikan adanya perdarahan pada ujung usus kecil atau kolon. Kondisi ini biasanya dipicu oleh masalah kesehatan yang memerlukan penanganan darurat, seperti divertikulosis dan malformasi arteriovenosa.