Senin 18 Oct 2021 07:35 WIB

Anak Dapat Menjadi Reservoir Varian Baru SARS-CoV-2

Anak dapat membawa SARS-CoV-2 dan menginfeksi orang lain.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak menjalani tes Covid-19. Muatan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, pada anak tak berbeda dengan pasien dewasa.
Foto: EPA
Anak menjalani tes Covid-19. Muatan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, pada anak tak berbeda dengan pasien dewasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi, anak kecil, dan remaja memiliki kemampuan yang setara dalam membawa SARS-CoV-2 yang tinggi pada sekresi pernapasan mereka. Berdasarkan temuan terbaru, peneliti menilai anak dapat menjadi "reservoir" dari evolusi varian baru virus penyebab Covid-19 itu.

"Anak dapat membawa virus dan menginfeksi orang lain," jelas ahli paru anak dari Massachusetts General Hospital (MGH) Lael Yonker, dikutip dari Times Now News, Senin.

Baca Juga

Studi yang dipimpin oleh MGH, Brigham and Women's Hospital, Ragon Institute, MIT, dan Harvard ini melibatkan 110 anak berusia dua pekan sampai 21 tahun. Seluruh anak yang terlibat dinyatakan positif Covid-19 di MGH atau klinik pelayanan darurat lain.

Hasil studi menunjukkan tak adanya hubungan antara usia anak dengan jumlah muatan virus yang bisa mereka miliki. Peneliti juga mendapati bahwa muatan virus tak berkaitan dengan tingkat keparahan Covid-19 yang dialami oleh anak ketika terkena Covid-19.

Berdasarkan data, muatan virus tertinggi didapati pada hari-hari awal terjadinya Covid-19 pada anak. Hal ini berlaku baik pada kasus Covid-19 yang bergejala maupun tanpa gejala.

Peneliti juga menemukan bahwa muatan virus SARS-CoV-2 pada pasien Covid-19 anak yang dirawat di rumah sakit tak berbeda dengan pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga sebelumnya pernah memprediksi bahwa anak akan memiliki muatan virus pada nasofaring, tingkat infeksi sekunder, serta potensi penularan yang sama seperti orang dewasa ketika terkena Covid-19.

"Kami dapat memberikan jawaban pasti bahwa muatan virus yang tinggi (pada anak) ini menular," ujar Yonker.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement