REPUBLIKA.CO.ID, PENNSYLVANIA--Unggas yang kerap jadi hewan ternak saat ini diantaranya adalah ayam dan bebek. Tapi, ternyata, burung kasuari juga sempat jadi hewan ternak yang dipelihara untuk dikonsumsi.
Dikutip dari Heritage Daily pada Senin (18/10), temuan itu diungkap lewat penelitian dari Pennsylvania State University. Dari riset itu, terungkap bahwa burung kasuari sempat menjadi hewan ternak orang prasejarah pada 18 ribu tahun lalu.
Informasi terkait hal itu sendiri di dalami lewat temuan cangkan telur di Papua Nugini. Hal tersebut diyakini berkaitan dengan orang prasejarah karena Papua Nugini merupakan tempat yang pernah disinggahi oleh orang prasejarah.
Temuan ini pun terbilang menarik karena burung kasuari merupakan salah satu burung paling berbahaya di dunia. Karena, jika diganggu, maka burung ini mampu menimbulkan luka serius lewat cakarnya.
Saat itu, burung kasuari dipelihara untuk dimanfaatkan telurnya. Setelah menetas, maka telur itu dimasak untuk kemudian dikonsumsi.
Peneliti dari Pennsylvania State University, Dr Kristina Douglass mengatakan, pendalaman riset ini dilakukan dengan memperhatikan tampilan dan struktur dari cangkang telur yang ditemukan. Dengan begitu, maka peneliti bisa menentukan berapa usia unggas itu saat telur tersebut menetas.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa sebagian besar kulit telur dipanen pada tahap akhir. Kulit telur terlihat sangat terlambat dan polanya tidak acak," kata Dr Kristina Douglass.
Burung kasuari merupakan spesis dengan nama latin Casuarius dan merupakan salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang. Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di Papua.