REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 dengan gejala parah dan berakibat fatal masih jarang terjadi pada orang-orang yang sudah divaksinasi lengkap. Namun, jarang bukan berarti tidak ada sama sekali sehingga masyarakat perlu mendapatkan perlindungan secara menyeluruh.
Dilansir NBC News, perlindungan harus diberikan kepada orang-orang yang paling rentan, seperti sudah berusia lanjut dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kematian terhadap orang yang sudah divaksinasi lengkap dilaporkan terjadi pada mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Colin Powell.
Powell meninggal karena kompilkasi akibat Covid-19. Pria berusia 84 tahun ini menderita multiple myeloma atau kanker darah di mana sel plasma ganas mengambil alih ruang yang biasanya disediakan untuk sel plasma normal yang melawan infeksi.
Kanker membuat Powell menjadi sangat rentan terhadap Covid-19. Multiple myeloma tidak hanya merampas kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, namun juga dapat menganggu kemanjuran vaksin.
Penelitian pada pasien multiple myeloma yang dirilis di jurnal Nature pada Juli lalu menemukan bahwa hanya 45 persen di antara mereka mengembangkan respons memadai terhadap vaksin Covid-19 jenis mRNA. Pasien tidak hanya rentan terinfeksi sejak awal meski telah divaksinasi, tetapi saat terinfeksi, sistem kekebalan mereka sangat tidak berfungsi.
"Alhasil, pasien ini mendapatkan yang terburuk dari keduanya,” ujar Paul Richardson, pemimpin program klinis dan direktur penelitian klinis di Jerome Lipper Multiple Myeloma Center di Dana-Farber Cancer Institute.
Meski demikian, kematian seperti kasus Powell sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah kematian di antara orang-orang yang tidak divaksinasi di seluruh AS, yakni lebih dari 722 ribu. Dia ntara lebih dari 187 juta orang yang telah divaksinasi penuh di seluruh AS, ada 7.178 kematian.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, 85 persen kematian terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas. Usia selalu menjadi faktor yang berkontribusi terhadap keparahan Covid-19 dan banyak infeksi lainnya.
"Seiring bertambahnya usia, sel-sel fisik kita menjadi kurang kuat. Mereka menjadi lebih lemah, dan itu juga bisa terjadi pada sistem kekebalan kita," jelas William Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine dan direktur medis National Foundation for Infectious Diseases.
Schaffner mengatakan bahwa penyakit komorbid merupakan pukulan ganda bagi sistem kekebalan tubuh. Karena itu, dosis tambahan vaksin Covid-19 atau booster bagi orang-orang berusia 65 tahun ke atas akan meningkatkan jumlah antibodi yang mereka miliki, memberikan perlindungan lebih lama. Tak jelas apakah Powell telah mendapatkan dosis booster.