Rabu 20 Oct 2021 13:30 WIB

Situs-Situs dengan Jumlah Pelacak Privasi Terbanyak

Pelacak digunakan untuk menargetkan iklan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi VPN
Foto: Pikrepo
Ilustrasi VPN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru tentang pelacakan online telah mengungkapkan beberapa data mengejutkan. Situs web paling invasif privasi menggunakan sebanyak 143 pelacak untuk melacak pergerakan Anda di seluruh web.

Studi ini dilakukan oleh penyedia VPN SurfShark. Penelitian ini menunjukkan The Chive sebagai situs web dengan jumlah pelacak terbanyak, 92 di antaranya digunakan untuk iklan.

Baca Juga

“Dibutuhkan pengiklan online di bawah 10 milidetik untuk membeli ruang iklan di halaman yang baru saja Anda buka. Untuk bergerak secepat itu, mereka harus melacak Anda cukup dekat. SurfShark menemukan bahwa beberapa situs web yang paling umum digunakan masing-masing menyembunyikan lebih dari 100 pelacak,” catat studi tersebut, dilansir dari Tech Spot, Rabu (20/10).

Studi ini mencatat bahwa tidak semua pelacak buruk. Beberapa memang diperlukan untuk analisis situs web dan tujuan pengoptimalan aplikasi.

Melacak pelacak

Studi SurfShark menunjukkan kategori situs web dengan pelacak terbanyak per situs adalah Gaya Hidup Pria & Wanita dengan rata-rata 59 pelacak. Sementara beberapa situs web dalam kategori ini masing-masing menggunakan lebih dari 100 pelacak.

Di ujung lain spektrum, Wikipedia dan TikTok menempati urutan teratas daftar situs web dengan jumlah pelacak paling sedikit dengan jumlah tiga. Sementara Instagram dan Netflix tidak terlalu jauh dengan masing-masing empat dan lima pelacak.

Studi ini muncul di latar belakang beberapa inisiatif untuk menghapus cookie pelacakan, terutama inisiatif Privacy Sandbox Google yang kontroversial, yang ingin digunakan oleh raksasa pencarian untuk mengembangkan seperangkat standar terbuka untuk meningkatkan privasi di web.

Namun, rencana tersebut telah disambut dengan skeptisisme dari organisasi privasi seperti Electronic Frontier Foundation (EFF). EEF tidak terkesan dengan salah satu proposal Google, Federated Learning of Cohorts (FloC), yang menurut lembaga itu tidak lebih baik dari pelacak cookie yang diharapkan dapat diganti.

Google memiliki jumlah pelacak paling banyak dengan 18 pelacak, diikuti Microsoft dengan 17 pelacak dan Amazon dengan 11 pelacak, menurut SurfShark.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement