Rabu 20 Oct 2021 13:53 WIB

Darul Hikam Tanamkan Ahlak Nabi ke Milenial

Penanaman akhlak Nabi Muhammad SAW pada generasi muda harus dengan cara kreatif. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Dalam memeringati Mualid Nabi SAW, SMA Darul Hikam mengundang Yendra Rahmat Pamungkas, trainer ESQ terlisensi Ary Ginanjar sebagai motivator para siswa.
Foto: Istimewa
Dalam memeringati Mualid Nabi SAW, SMA Darul Hikam mengundang Yendra Rahmat Pamungkas, trainer ESQ terlisensi Ary Ginanjar sebagai motivator para siswa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum penting bagi umat Islam di dunia yang harus diperingati. Mementum ini menjadi pelajaran betapa gigih dan kreatifnya dakwah Nabi dalam mensyiarkan ajaran Islam. 

Oleh karena itu, menurut Kepala SMA Darul Hikam Mari Marhamah, penanaman akhlak Nabi Muhammad SAW kepada generasi muda sekarang pun harus disampaikan dengan cara kreatif agar semangat dakwah mereka berkobar. Kata dia, untuk menanamkan ahlak dan semangat Nabi Muhammad berdakwah, Darul Hikam menggelar acara bertajuk ”Meneladani Akhlak Nabi Muhammad saw”. 

Pada kegiatan tersebut, SMA Darul Hikam mengundang Yendra Rahmat Pamungkas, trainer ESQ terlisensi Ary Ginanjar sebagai motivator para siswa. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kampus SMP-SMA Unggulan Berasrama Darul Hikam di Jl Dago Giri No 5 Bandung secara hybrid.

"Alhamdulillah, SMA Darul Hikam sukses menumbuhkan semangat para siswa untuk meneladani sifat dan perjuangan Nabi. Tak hanya itu, para siswa juga termotivasi untuk berdakwah dengan cara kreatif pula," ujar Mari dalam siaran persnya, Rabu (20/10).

Mari mengatakan, peringatan Maulid Nabi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di lingkungan Darul Hikam. Jika sebelum pandemi peringatan digelar full offline, maka ketika pandemi peringatan Maulid diselenggarakan secara full online.

“Alhamdulillah, dengan melandainya pandemi, kami bisa menggelar Maulid Nabi tahun ini secara hybrid, perpaduan offline dan online, dengan motivasi, kuis, dan doa bersama,” katanya.

Dalam moment istimewa ini, kata Mari, sekolah ingin mengingatkan siswa bahwa tokoh yang semestinya diidolakan pertama adalah Nabi Muhammad saw. Berkat perjuangan Nabi-lah, syiar Islam menyebar ke seluruh dunia dan terus berkembang sampai sekarang.

“Kami juga panjatkan salawat dan doa untuk Nabi Muhammad saw yang dilakukan secara khidmat yang membuat para siswa terlarut dan menitikkan air mata. Ini menunjukkan bahwa penanaman nilai keislaman dan peneladanan akhlak Rasulullah sangat diresapi para siswa. Diharapkan, mereka menjadi kader-kader dakwah ketika terjun di masyarakat,” paparnya.

Prabu Kusumo Widodo, siswa kelas XI IPA 1 mengaku, bersyukur bisa mengikuti peringatan Maulid Nabi secara offline karena bisa bertemu dengan guru dan teman-teman. Kegiatan Maulid ini pun sangat berdampak mendalam kepada dirinya betapa Nabi Muhammad adalah sosok yang wajib diidolakan setiap kaum Muslimin.

“Anak milenial sekarang masih kurang pemahaman terkait sejarah Nabi. Tapi, Maulid ini mengingatkan kembali bahwa Nabi adalah idola sejati. Nabi itu yatim piatu sejak lahir, kondisinya kurang dibanding saya sehingga saya belajar agar lebih banyak bersyukur,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement