REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protein adalah nutrisi penting dalam keberhasilan program diet yang sehat. Protein bisa membuat perut kita kenyang lebih lama, membantu membangun massa otot dan meningkatkan perbaikan dan pemulihan sel setelah latihan yang intens.
Meski penting, setiap orang harus mengonsumsi protein dalam jumlah yang sesuai. Sebab, makronutrien seperti protein bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
Para ahli mengatakan bahwa kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda. Untuk menghitung kebutuhan Anda, bisa dihitung berdasarkan berat badan, dimana setiap satu kilogram berat badan membutuhkan satu gram protein. Namun jika asupan protein melebihi kebutuhan, ditambah asupan karbohidratnya rendah, itu bisa menyebabkan keracunan protein.
Lebih jelasnya, berikut tanda-tanda keracunan protein seperti dilansir dari Times of India, Rabu (20/10).
1. Dehidrasi
Jumlah protein yang berlebihan dapat berdampak buruk pada ginjal, karena organ tersebut harus bekerja sangat keras untuk mengeluarkannya melalui urin. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, itulah sebabnya para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan air dan mineral yang cukup.
2. Berat badan bertambah
Jumlah protein yang berlebihan dapat mengganggu usus Anda, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak perlu.
3. Bau mulut
Diet berbasis protein penuh, dimana Anda tidak mengonsumsi karbohidrat, mendorong pembakaran lemak dan karbohidrat dalam tubuh yang dapat menyebabkan bau mulut. Karena itu, disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup bersama dengan protein untuk nutrisi yang sehat.
4. Depresi
Wanita yang mengonsumsi protein dalam jumlah yang tidak proporsional dan karbohidrat rendah, lebih rentan terhadap masalah kejiwaan seperti depresi, kecemasan, perubahan suasana hati, dan emosi negatif.