REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi alami SARS-CoV-2 dapat memberikan "memori" imun untuk melawan infeksi di masa mendatang. Akan tetapi, menjalani vaksinasi setelah sembuh dari Covid-19 dapat memberikan perlindungan yang lebih baik.
Alasannya, hingga saat ini belum diketahui sejauh apa tingkat keparahan sakit Covid-19 yang dibutuhkan untuk menghasilkan memori imun yang cukup agar dapat memberikan perlindungan jangka panjang. Oleh karena itu Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan orang yang sembuh dari Covid-19 untuk tetap menjalani vaksinasi.
Menurut beberapa studi, infeksi alami yang disertai dengan vaksinasi dapat memberikan perlindungan kuat terhadap beragam varian Covid-19. Perlindungan ini juga dapat bertahan dalam waktu yang lama. Imunitas yang didapatkan dari infeksi alami dan vaksinasi dikenal sebagai "hybrid immunity" atau imunitas hibrida.
"Yang mana seperti imunitas super," jelas ahli virologi dari Gladstone Institutes, Warner Greene, seperti dilansir USA Today, Kamis (21/10).
Sebuah studi dalam jurnal Science juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut studi tersebut, imunitas alami dan vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang lebih lama dibandingkan vaksinasi saja.
Akan tetapi, Greene memperingatkan warga untuk tidak sengaja membuat diri mereka tertular Covid-19 agar mendapatkan proteksi yang baik setelah vaksinasi. Sengaja memaparkan diri pada Covid-19 dapat membuat diri sendiri berisiko untuk terkena Covid-19 bergejala berat dan menularkan penyakit kepada orang lain.
Bagi orang yang sudah terkena Covid-19, vaksinasi sebaiknya dilakukan tiga bulan atau bahkan enam bulan setelah sembuh untuk mendapatkan perlindungan terbaik. Menurut studi, penyintas yang menjalani vaksinasi enam bulan setelah sembuh tampak memiliki kadar antibodi penetral yang lebih tinggi dibandingkan penyintas yang tak vaksinasi.
"Termasuk (antibodi) melawan varian-varian," ujar ilmuwan Theodora Hatziioannou.
Akan tetapi, pemberian dosis kedua tampak tidak memberikan manfaat lebih bagi orang yang sudah terkena Covid-19. Selain itu, orang yang sudah menjalani vaksinasi lengkap dan setelahnya terkena Covid-19 juga tak memerlukan booster tambahan.
"Bila Anda imun secara alami, dapatkan satu dosis (vaksin Covid-19)," jelas ahli penyakit menular dari University of California Dr Monica Gandhi.
Vaksinasi juga berperan penting dalam mencegah terjadinya reinfeksi. Studi mengungkapkan bahwa penyintas Covid-19 yang tak vaksinasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami reinfeksi dibandingkan penyintas yang vaksinasi.
Hingga saat ini, beragam studi masih dilakukan untuk memahami apakah kasus reinfeksi akan lebih ringan dibandingkan kasus pertamanya. Menurut Hatziioannou, bisa jadi kasus reinfeksi lebih ringan karena sebelumnya tubuh sudah mendapatkan semacam perlindungan untuk melawan gejala berat dari infeksi pertama.