Jumat 22 Oct 2021 13:57 WIB

UMM Jadi Tuan Rumah Kontes Kapal Cepat Nasional 

Final KKCTBN tahun ini diikuti sebelas kampus.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021.
Foto: UMM
Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN). Tahap final gelaran ini dilaksanakan pada 20 hingga 23 Oktober 2021 di Rayz Hotel dan Taman Rekreasi Sengkaling UMM. 

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Kemendikbud-Ristek RI, Profesor Nizam, mengatakan, final KKCTBN tahun ini diikuti sebelas universitas ternama di Indonesia. Ada dua kategori yang dilombakan yakni kategori desain dan lomba pembuatan serta performa.

Baca Juga

 "Masing-masing kategori memiliki tiga sub kategori yang akan dilombakan," ungkapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/10).

Nizam bersyukur agenda ini bisa berjalan dengan baik dan lancar sekalipun masih berada di situasi pandemi. Apalagi pelaksanaannya harus sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.

Di sisi lain, Nizam juga menegaskan, Indonesia sebagai negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau, sangat penting untuk menguasai teknologi. Lebih utamanya dalam bidang perkapalan. Sebab itu, tema KKCTBN tahun ini juga mengingatkan dia akan kejayaan maritim yang pernah dimiliki bangsa di masa lampau. 

"Dengan semangat kebersamaan, saya rasa mahasiswa akan menjadi tulang punggung pengembangan dan kemajuan bidang maritim di masa depan,” ucapnya.

Menurut Nizam, menjadi pemenang bukan tujuan utama dalam kompetisi. Hal yang paling penting justru bagaimana para mahasiswa bisa mengaktualisasikan potensi-potensi terbaiknya. Begitupun dengan sikap sportif yang harus ditunjukkan dalam berkompetisi.

Sementara itu, Koordinator Pengembangan Prestasi DIKTI, Rizal Alvian, menjelaskan, kompetisi ini termasuk wadah pengembangan bidang perkapalan tanpa awak. Gelaran ini juga menjadi tempat inovasi dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan pertahanan NKRI.

Saat tragedi kapal Mandala yang terjadi beberapa tahun lalu, kata dia, pihaknya bertekad untuk mendorong secara maksimal talenta-talenta masa depan. Hal ini khususnya dalam menghadirkan solusi teknologi pertahanan dan perkapalan.

Menurut dia, Indonesia tidak boleh menggantungkan diri pada pihak asing dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Negara memerlukan sumber daya manusia mumpuni yang mampu mengembangkan teknologi digital. Harapannya, inovasi-inovasi tersebut bisa meredam konflik yang seringkali terjadi di wilayah perairan.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMM, Fauzan, mengatakan, para mahasiswa yang hadir harus merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari komunitas manusia terpilih. Pasalnya, tidak banyak mahasiswa yang memiliki prestasi seperti para finalis. Ajang ini menjadi salah satu instrumen untuk memetik berbagai manfaat serta menjadi orang-orang hebat dalam dunia perkapalan.

Fauzan juga menilai, ketersediaan kader-kader ahli dalam bidang perkapalan sangat penting. Dia mendorong para peserta untuk memanfaatkan dengan baik kesempatan yang ada di depan mata. Ia mendoakan agar di masa depan, para peserta mampu menjadi pemimpin dalam bidang yang mereka tekuni.

“Jadikan kompetisi sebagai kebiasaan dan habituasi dalam hidup saudara. Kenyataannya, hidup tidak bisa lepas dari kompetisi. Mungkin malam ini adalah kontes kapal cepat, tapi setelah ini saudara akan menghadapi kompetisi yang harus dimenangkan yakni kehidupan,” ungkap Fauzan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement