REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 berbasis nanopartikel yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Scripps Research berhasil memunculkan respons imun yang memberi perlindungan kuat terhadap SARS-CoV-2. Meski baru tahapan praklinis, dan belum diujikan pada manusia, tetapi vaksin ini diyakini bisa mencapai kekebalan yang kuat dan bertahan lama terhadap semua varian corona.
Vaksin eksperimental, yang dijelaskan dalam makalah di Science Advances, tidak menggunakan virus, messenger RNA (mRNA), atau protein spike dari SARS-CoV-2. Sebaliknya, vaksin ini dibuat dari protein yang dirakit sendiri menjadi struktur nanopartikel seperti virus.
Setelah diuji coba pada tikus, para peneliti menemukan bahwa struktur nanopartikel ini menimbulkan respons imun yang dengan kuat menetralkan strain SARS-CoV-2 dan semua varian utama lainnya, termasuk varian delta.
“Ini adalah hasil yang sangat menjanjikan, dan peneliti lain di bidang vaksin mungkin bisa mengadopsi dan menjadikannya sebagai tolok ukur standar untuk perbandingan vaksin,” kata peneliti studi sekaligus Profesor di Departemen Biologi Struktural dan Komputasi Integratif di Scripps Research, Jiang Zhu.