Ahad 24 Oct 2021 13:12 WIB

Cara Mudah Kurangi Risiko Serangan Jantung Mematikan

Risko serangan jantung meningkat hingga 10x setelah infeksi flu akut.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Cara mengurangi risiko serangan jantung mematikan (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol_92
Cara mengurangi risiko serangan jantung mematikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Covid-19 dapat menyebabkan masalah jantung. Karena itu, pastikan detak jantung Anda berdetak dengan benar. 

"Bahkan jika Anda merasa sehat sekarang, intinya adalah untuk menghindari serangan jantung dalam 10 hingga 20 tahun ke depan," kata ahli jantung Tarak Rambhatla, MD, seperti dilansir di laman Eat This Not That, Ahad (24/10). 

Lantas, bagaimana cara mengurangi risiko serangan jantung mematikan? Simak penjelasan berikut: 

Vaksin flu

Orang dewasa di atas 65 tahun lebih mungkin mengalami komplikasi flu yang fatal, termasuk serangan jantung. Itu sebabnya ahli jantung sekaligus Ketua Kardiologi di MedStar Heart and Vascular Institute,

Allen J Taylor, MD, mendapatkan suntikan flu setiap tahun. "Banyak orang tidak menyadari bahwa risiko serangan jantung meningkat hingga 10 kali dalam beberapa hari dan pekan setelah infeksi flu akut," kata dia. Vaksin flu juga dapat memastikan Anda tidak terkena flu selain virus corona, ancaman ganda yang berpotensi mematikan.

Moderasi tingkat stres Anda

“Hormon stres dapat menyebabkan peningkatan kortisol yang menyebabkan peningkatan lemak visceral (lemak di sekitar organ Anda) yang secara langsung berdampak pada kesehatan jantung,” kata Andrea Paul, MD.

Istirahat dari ponsel

Sebuah studi baru-baru ini oleh American Psychological Association menemukan bahwa orang yang selalu melihat media sosial, email, dan aplikasi lain di ponsel cerdas mereka lebih stres dibandingkan mereka yang tidak. "Ambil liburan dari perangkat pintar Anda pada akhir pekan," ujar ahli jantung dan ahli sukarelawan American Heart Association, Nieca Goldberg, MD.

Hindari racun

"Bahan kimia dalam makanan olahan, pestisida, alkohol, nikotin, obat-obatan rekreasional, dan pemanis semuanya membebani sistem kardiovaskular," kata asisten dokter berlisensi dan klinisi kedokteran fungsional, Shae Leonard.

Dia mengatakan makanan dan minuman tersebut menyebabkan stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah, penumpukan deposit, dan penyakit kardiovaskular.

Perhatikan gula darah

"Peningkatan gula darah adalah tempat dimulainya (mengakibatkan kerusakan oksidatif pada arteri, disfungsi endotel, hipertensi, dan akhirnya wabah dan penumpukan atau penyumbatan kolesterol," kata Leonard.

Tidur malam yang baik

Selalu sediakan waktu yang cukup untuk tidur delapan sampai sembilan jam setiap malamnya. "Buat dan pertahankan jadwal tidur yang sehat. Tidurlah pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi," kata dr Beverly Yates.

Olahraga

"Berapapaun intensitas olahraga latihan lebih baik dibandingkan tidak sama sekali," kata Leann Poston, MD.

Tetapkan tujuan apakah itu langkah per hari, menaiki tangga, atau hanya lebih banyak berpartisipasi dalam aktivitas apa pun yang memberi Anda kesenangan dan membutuhkan gerakan.

"Latihan terbaik untuk jantung Anda adalah latihan yang benar-benar akan Anda lakukan," kata dr Yates. 

Selain itu, batasi konsumsi kopi, jangan lupa vitamin, batasi natrium, jangan merokok, hindari minum alkohol berat, dan lakukan perawatan diri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement