REPUBLIKA.CO.ID, GUYANA -- Sebuah roket Ariane 5 berhasil meluncurkan dua satelit ke orbit Sabtu malam (23/10) pada misi terberat booster. Sebelumnya, peluncuran misi ditunda satu hari karena pemeriksaan sistem darat.
Penyedia peluncuran Prancis Arianespace meluncurkan roket Ariane 5 dari Pusat Antariksa Guyana di Kourou, Guyana Prancis pukul 23.10 waktu setempat di Kourou. Satelit komunikasi komersial dan satelit militer Prancis, yang bersama dengan roket mereka membuat rekor baru 11,2 ton untuk peluncuran Arianespace. Itu juga merupakan roket Ariane 5 tertinggi yang pernah diluncurkan. Ketinggiannya hampir lima kaki (1,5 meter) lebih tinggi dari booster biasa setinggi 165 kaki (50,5 meter).
Peluncuran dilakukan setelah penundaan 24 jam untuk memberikan lebih banyak waktu untuk pemeriksaan tambahan sistem darat Arianespace di landasan peluncuran.
Dalam sebuah pernyataan Sabtu pagi (23/10), perwakilan Arianespace mengatakan “anomali” sistem darat yang menggagalkan peluncuran yang direncanakan Jumat (22/10) telah diidentifikasi dan diperbaiki, membuka jalan bagi upaya peluncuran. Misi tersebut berhasil mencapai orbit dengan satelit komunikasi SES-17 untuk penyedia telekomunikasi yang berbasis di Luksemburg, SES dan satelit komunikasi militer Syracuse 4A untuk Kementerian Pertahanan Prancis.
Dibangun oleh Thales Alenia Space, satelit komunikasi SES-17 adalah satelit komunikasi throughput tinggi yang dirancang untuk melayani pelanggan SES di Amerika Utara, Amerika Selatan dan melintasi Samudra Atlantik dan Karibia dengan jangkauan komunikasi Ka-band berkecepatan tinggi dari orbit geosynchronous.
“Ini akan menjawab tuntutan untuk konektivitas data berkecepatan tinggi dan fleksibel di seluruh segmen penerbangan, maritim, perusahaan dan pemerintah, memajukan tujuan digitalisasi kawasan serta membantu menjembatani kesenjangan digital,” tulis pejabat SES dalam sebuah pernyataan bulan lalu, dilansir dari Space, Ahad (24/10).
Satelit ini membawa 200 sinar spot yang tingkat dayanya dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan merupakan satelit SES pertama yang membawa muatan digital sepenuhnya didukung oleh Digital Transparent Processor (DTP) menurut tinjauan umum misi Arianespace.
Syracuse 4A juga dibangun oleh pembuat satelit Prancis Thales Alenia Space dan dirancang untuk melayani sebagai penghubung komunikasi antara semua angkatan bersenjata Prancis dan ditugaskan oleh Direktorat Jenderal Persenjataan negara itu.
“Di laut, di udara atau di darat, militer membutuhkan sarana komunikasi yang aman dan kuat untuk dapat bertukar informasi dengan pusat komando,” tulis Arianespace dalam deskripsi misinya.
Syracuse 4A diharapkan akan bergabung dengan dua satelit lain di masa depan untuk menciptakan konstelasi komunikasi militer yang dapat menghubungkan kapal angkatan laut, kendaraan lapis baja dan pesawat terbang negara tersebut.