Senin 25 Oct 2021 13:04 WIB

Kerusakan Otak Akibat Covid-19 Disebut Mirip dengan Strok

Sebanyak 84 persen pengidap Covid-19 parah alami gejala neurologis, termasuk strok.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Covid 19 (ilustrasi). Kerusakan otak yang disebabkan oleh Covid-19 disebut mirip dengan yang terjadi karena strok.
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi). Kerusakan otak yang disebabkan oleh Covid-19 disebut mirip dengan yang terjadi karena strok.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah studi terbaru menyebut kerusakan otak yang disebabkan oleh Covid-19 disebut mirip dengan yang terjadi karena strok. Penelitian yang dipublikasikan Nature Neuroscience ini menggambarkan bagaimana Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan dengan mengganggu aliran darah di otak.

Dilansir Al Arabiya, Ahad (24/10), efek pada pembuluh darah di otak sesuai dengan penyakit pembuluh darah kecil otak. Istilah itu umum untuk penyebutan penyakit otak, termasuk strok.

Baca Juga

Makalah yang ditulis oleh para ilmuwan di Jerman mengatakan bahwa hingga 76 persen pasien Covid-19 dapat menderita gangguan kognitif dan gejala kejiwaan lainnya lebih dari empat pekan setelah infeksi SARS-CoV-2. Pemindaian otak Magnetic Resonance Imaging (MRI) mengungkapkan bahwa orang dengan infeksi Covid-19 yang parah memiliki lebih banyak 'pembuluh tali' yang tidak dapat dilalui darah.

Pembuluh tali mewakili jaringan sisa setelah sel mati di pembuluh darah, sehingga darah tidak mungkin melewatinya. Covid-19 juga dapat secara langsung menyebabkan strok, kata penelitian tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement