Senin 25 Oct 2021 21:45 WIB

Kekayaan Sandang, Pangan & Papan Indonesia di PKN 2021

PKN 2021 mengajak masyarakat kembali mengenali jati diri dan khazanah budaya bangsa.

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021.
Foto: tangkapan layar
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun ini akan kembali menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Seperti tahun lalu, PKN 2021 akan diselenggarakan secara daring dikarenakan situasi yang belum pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Penyelenggaraan PKN sebagai pagelaran berbasis budaya di tengah-tengah situasi pandemi diharapkan dapat memastikan nyala api dan semangat kebudayaan tetap terjaga di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

 

Mengusung tema "Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan", PKN tahun 2021 kali ini berusaha mengajak masyarakat untuk kembali mengenali jati diri dan khazanah budaya bangsa sebagai suatu aset dan mengadaptasinya dengan cara hidup yang kekinian untuk menjawab tantangan dari perkembangan dan perubahan zaman kedepannya. Tema ini dimaksudkan untuk menjawab problem utama hari ini adalah problem gaya hidup.

Dalam keterangan Kemendikbud, pola konsumsi kita yang dirasa berlebihan ikut membentuk pola produksi yang tidak berkelanjutan. Karena itu penyelenggaraan PKN 2021 akan menitikberatkan kepada kearifan-kearifan lokal sebagai akar dari ketahanan budaya. Untuk menuju kesana pada tahun ini program-program pada PKN 2021 disusun dengan berdasarkan pada sandang, pangan, dan papan, sebagai hal fundamental dalam kehidupan masyarakat.

 

Pemilihan tema dan tujuan penyelangaraan PKN dilakukan setelah sebelumnya diselenggarakan forum-forum diskusi terpumpun yang melibatkan pakar-pakar di bidangnya seperti: Samuel Wattimena (sektor Sandang), Helianti Hilman (sektor Pangan), dan Gregorius Antar Awal (sektor Papan). Adapun sektor-sektor tersebut nantinya akan menjadi landasan dari penyelenggaraan program-program utama PKN, yakni Kompetisi, konferensi dan Lokakarya, Pameran, Pergelaran, dan juga Pekan Kebudayaan Daerah sebagai wadah interaksi budaya dari desa hingga ke pusat yang akan menjaring cerlang Nusantara dari masing-masing daerah.

 

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid pada peluncuran PKN 2021 secara daring malam ini menyebutkan jika PKN 2021 hadir untuk mengawali perubahan gaya hidup, yakni putar haluan dari segala cara hidup lama yang tidak berkelanjutan, temukan arus kebudayaan dari bawah yang akan melontarkan kita ke masa depan, maju ke cara hidup baru yang berkelanjutan.

 

“Kebudayaan bisa jadi pandu menuju Normal Baru (New Normal). Kebudayaan Nusantara telah dihasilkan lewat praktik sosial selama ribuan tahun dan terbukti membuat kita bertahan hingga hari ini. Ke sana kita perlu menengok untuk mencari jalan keluar dari dilema hari ini,” ujar Hilmar.

 

Selain dihadiri dan dibuka oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim, dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, peluncuran PKN 2021 juga diramaikan oleh deretan musisi lokal favorit, yaitu: Diskoria, Jason Ranti, Shine of Black dan juga Alffy Rev yang rencananya akan mengiringi peragaan busana nusantara. Penyelenggaraan PKN 2021 yang akan berlangsung dari tanggal 19 sampai dengan 26 November 2021, dapat diakses oleh seluruh masyarakat melalui berbagai platform yang telah disediakan, yakni kanal budaya Indonesiana TV di Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), laman PKN.id, dan juga kanal Youtube Budaya Saya. Selain itu untuk kegiatan pembukaan dan penutupan dapat diakses langsung melalui TVRI.

 

Melalui penyelenggaraan PKN 2021 yang dapat diakses sepenuhnya oleh masyarakat diharapkan dapat menginspirasi untuk cermat mengolah peluang dari kearifan-kearifan lokal yang dapat mencerlangkan Indonesia. Selain itu tentunya melalui berbagai program PKN masyarat diharapkan dapat menemukan kembali kekayaan Sandang, Pangan, dan Papan, untuk menjawab tantangan kehidupan di masa mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement