Rabu 27 Oct 2021 02:30 WIB

Cara Mengajak Anak-Anak Fobia Jarum untuk Vaksinasi

Beberapa negara telah mengizinkan anak-anak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang warga saat dilaksanakannya vaksinasi di Kota Kupang, NTT, Selasa (26/10/2021). Dinas Kesehatan NTT mencatat hingga Selasa (26/10/2021) capaian vaksinasi COVID-19 di NTT baru mencapai 1.452.386 orang dari target atau sasaran 3.831.439 orang.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang warga saat dilaksanakannya vaksinasi di Kota Kupang, NTT, Selasa (26/10/2021). Dinas Kesehatan NTT mencatat hingga Selasa (26/10/2021) capaian vaksinasi COVID-19 di NTT baru mencapai 1.452.386 orang dari target atau sasaran 3.831.439 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Beberapa negara telah mengizinkan anak-anak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Selain vaksinasi Covid-19, anak-anak juga umumnya masih mendapatkan vaksin jenis lain. 

Sayangnya, tidak semua anak bisa disuntik dengan mudah. Ketakutan akan jarum suntik sebenarnya cukup umum di antara anak-anak. Ada beberapa anak yang mungkin mengalami fobia jarum. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Baca Juga

Menurut sebuah penelitian tahun 2019, mayoritas anak-anak mengalami ketakutan akan jarum atau fobia. Sementara, ketakutan jarum berkisar antara 20 persen hingga 50 persen pada remaja.

Ketakutan jarum dan fobia jarum lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Namun, ketakutan jarum itu menurun seiring bertambahnya usia, menurut penelitian ini.

Kelly Foy dan Pat McLarney, keduanya spesialis pendidikan kehidupan anak di Connecticut Children's Medical Center, AS, berbagi tips untuk mengurangi ketakutan vaksin pada anak-anak, dilansir di CNN, Selasa (26/10):

Beri waktu untuk memberi tahu

Anda mungkin ingin memberi tahu anak-anak Anda begitu Anda membuat jadwal vaksin. Kapan waktu terbaik untuk memberi tahu?

Aturan praktis yang baik adalah satu hari untuk setiap tahun kehidupan. Misalnya, lima hari untuk anak berusia lima tahun. Penting juga untuk memercayai naluri Anda dan memikirkan setiap anak sebagai individu.

"Jika Anda tahu anak Anda bertahan pada informasi ini, kemungkinan akan lebih baik untuk menunggu sampai lebih dekat dengan janji, sehingga mereka tidak menghabiskan hari-hari yang penuh dengan kecemasan," kata McLarney.

Sebaliknya, jika anak Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses dan menyelesaikannya, berikan peringatan lebih awal.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement