REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN – Pada Senin, 25 Oktober 2021, Kabupaten Pangandaran genap berumur 9 tahun sejak resmi menjadi daerah otonomi baru. Dalam perjalanannya, kabupaten yang terdiri dari 10 kecamatan dan memiliki visi “Pangandaran Juara Menuju Wisata Berkelas Dunia Yang Berpijak Pada Nilai Karakter Bangsa” ini terus mengalami pembangunan, baik pembangunan secara fisik maupun sumberdaya manusia.
Bukti pembangunan dapat dilihat dengan semakin tertatanya kawasan pariwisata, dibangunnya Pangandaran Creative Space dan Taman Pesona Pangandaran sebagai ruang terbuka publik. Lalu, adanya pembangunan jalan baru, adanya perbaikan jalan, pembukaan peluang investasi daerah untuk membuka lapangan kerja lebih luas, dan dibangunnya RSUD Pandega Pangandaran dan Puskesmas di masing-masing kecamatan.
Tak kalah penting adalah layanan terhadap akses pendidikan berkualitas yang terus diupayakan meningkat tiap tahunnya. Di antaranya adalah program-program akses masyarakat terhadap pendidikan Tingkat Usia Dini, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, hingga pendidikan tinggi.
Berkaitan dengan pendidikan, Muhammadiyah merupakan ormas Islam yang konsisten berkontribusi untuk negeri dalam hal pendidikan. Mulai dari pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi. Baik secara nasional ataupun pada tingkatkan daerah, Muhammadiyah aktif bergerak dalam bidang pendidikan. Khususnya di Kabupaten Pangandaran, Muhammadiyah telah berpartisipasi dalam Pendidikan Anak Usia Dini melalui TK ABA Aisyiah, Pendidikan Dasar dan Menengah melalui SD/SMP/SMA Luar Biasa dan SMP/SMA/SMK Muhammadiyah.
Selain hal di atas, dalam rangka berpartisipasi dan berkontribusi terkait penyelenggaraan pendidikan tinggi di Kabupaten Pangandaran, Muhammadiyah mengokohkah langkah untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Pangandaran. “Hal ini sekaligus menjadi ‘hadiah’ untuk masyarakat dan hari jadi ke-9 Kabupaten Pangandaran,” kata Mukhlis selaku BPH UMPad yang juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pangandaran, dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkn, proses pendirian Universitas Muhammadiyah Pangandaran (UMPad) saat ini telah diaudiensikan kepada Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, stakeholder terkait dan salah satu tokoh kebanggaan putera daerah Pangandaran, yakni Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
“Bupati Pangandaran sangat percaya bahwa Muhammadiyah sudah sangat kredibel dalam hal membangun perguruan tinggi. Selain itu beliaupun menuturkan bahwa Pemda Pangandaran akan mendukung gagasan berdirinya Universitas Muhammadiyah Pangandaran ini,” ungkap Mukhlis.
Badan Pimpinan Harian Universitas Muhammadiyah Pangandaran (BPH UMPad) pada kesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Susi Pudjiastuti menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Pangandaran akan berdiri dengan lima Prodi. Prodi tersebut adalah Prodi Teknik Sipil, Teknik Informatika, Gizi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Bisnis Digital, dan Prodi Ilmu Hukum. Hal ini dipandang penting dan perlu untuk menunjang kemajuan SDM di Kabupaten Pangandaran.
“Universitas Muhammadiyah Pangandaran akan berdiri dengan 5 Prodi, dan saat ini masih dalam tanpa pengurusan izin operasional,” ujar Mukhlis.
Adapun Susi Pudjiastuti saat ditemui BPH UMPad di rumahnya pada Senin (25/10) memberikan saran-saran dan masukan serta pernyataan kesiapan dukungan untuk turut menyukseskan berdirinya Universitas Muhammadiyah di Kabupaten Pangandaran. Ia menuturkan tentang pertimbangan memilih lokasi untuk nantinya dibangun kampus, jurusan yang harus ada dan langkah-langkah strategis kedepannya.
“Jalan terus saja, hal-hal teknis silakan diurus, apa yang bisa saya bantu silakan disampaikan ke saya, biar Saya tahu,” ujar Susi Pudjiastuti.