REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi nasional, Bea Cukai terus berupaya meningkatkan volume ekspor di daerah lewat bersinergi dengan instansi lain. Kali ini upaya tersebut digalakkan oleh Bea Cukai Makassar, Kediri, Meulaboh, serta Kanwil Bea Cukai Sumbagtim.
Di Sulawesi Selatan, Bea Cukai Makassar melaksanakan rapat koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk menggali potensi ekspor daerah. Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono menyebutkan bahwa potensi ekspor Kepulauan Selayar lumayan banyak, mulai dari produk perikanan, rumput laut dan kelapa. Selanjutnya Andhi juga menegaskan komitmen Bea Cukai dalam mendorong ekspor.
“Kami akan selalu membuka pintu dan terus mendorong bagi siapa saja yang akan berencana melakukan ekspor. Perlu diketahui bahwa semua pengurusan layanan ekspor tidak dipungut biaya apapun,” ujarnya.
Pada kesempatan lain Bea Cukai Makassar bersinergi dengan Bank Mandiri untuk meninjau kesiapan rumah ekspor (export house) di Bank Mandiri. Rumah ekspor hadir untuk menawarkan fasilitas one-stop solution bagi para wirausahawan dan eksportir, termasuk calon eksportir di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
"Rumah Ekspor Mandiri akan menjadi salah satu ruang kolaborasi untuk mendukung entrepreneur Sulawesi merambah pasar dunia," kata Andhi disela peninjauan.
Kegiatan bersinergi mendorong ekspor juga digalakkan oleh Bea Cukai Kediri yang melakukan asistensi dan sosialiasi terkait ekspor bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri. Kukuh Setya Pamungkas selaku narasumber dalam acara ini menjelaskan peran Bea Cukai Kediri dalam melakukan asistensi bagi para pelaku UMKM terutama untuk merealisasikan ekspor.
“Kami sendiri di Kantor Bea Cukai Kediri juga sedang membangun klinik ekspor, yang mana bagi pelaku UMKM akan sangat berguna untuk bimbingan dan asistensi menuju ekspor,” jelasnya.
Sementara itu di Aceh, Muhammad Alim Fanani selaku Kepala Kantor Bea Cukai Meulaboh turut menghadiri sosialisasi bertajuk “Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks)” yang diadakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Aceh. Dalam sosialisasi dijelaskan bahwa pemerintah pusat, daerah, swasta dan petani harus bersinergi dalam program peningkatan tiga kali lipat ekspor. Hilirisasi produk pertanian juga perlu digalakkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai komoditas di pasar dunia.
Kegiatan bersinergi selanjutnya dilakukan oleh Kanwil Bea Cukai Sumbagtim yang menghadiri pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat UMKM Naik Kelas Provinsi Sumsel masa bakti 2021-2026 dan dilanjutkan kegiatan sosialisasi dan konsolidasi produk UMKM Sumsel Go Ekspor. Kepala Kanwil Bea Cukai Sumbagtim, Sugeng Apriyanto turut menjadi salah satu narasumber dalam sosialisasi yang diikuti para pelaku UMKM di Sumatera Selatan ini.
Dalam sosialisasi Sugeng menjabarkan peran Bea Cukai dalam mendorong ekspor. “Bea Cukai mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong ekspor melalui kolaborasi di sektor perpajakan, finansial serta prosedural dengan menawarkan alternatif solusi konsolidasi ekspor barang bagi pelaku UMKM, memberikan kemudahan dan percepatan layanan melalui pelayanan sekretariat bersama Kementerian Keuangan Sumsel yang diharapkan dapat memacu ekspor komoditas produk UMKM,” pungkasnya.