Jumat 29 Oct 2021 20:26 WIB

Unas Dipercaya Jadi Pusat Studi Australia di Indonesia

Pusat Studi Australia di Unas dapat menjadi pusat informasi mengenai Australia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Mas Alamil Huda
Rektor Universitas Nasional (Unas), Dr El Amry Bermawi Putera.
Foto: Dok Unas
Rektor Universitas Nasional (Unas), Dr El Amry Bermawi Putera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Nasional (Unas) El Amry Bermawi Putera mengatakan, Unas sebagai universitas swasta tertua di Jakarta berusaha agar dapat meningkatkan kualitas melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Baik di dalam maupun luar negeri, dengan pemerintah maupun swasta, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dia merasa yakin Center for Australian Studies atau Pusat Studi Australia (CFAS) di Unas dapat menjadi pusat informasi mengenai Australia. Terutama informasi-informasi kerja sama yang dapat menghasilkan potensi kebijakan strategis mengenai kerja sama bilateral Australia dan Indonesia. Termasuk dalam penanganan keadaan Covid-19 saat ini.

"Unas menjadi pihak yang tidak terpisahkan dalam kerja sama Australia-Indonesia. CFAS adalah langkah awal dalam mewujudkan optimisme kuat bagi kerja sama Australia-Indonesia yang lebih baik lagi," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/10).

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, mengatakan, perusahaan-perusahaan di Australia terus melihat Indonesia sebagai rekan bisnis yang kuat. Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dia sebut sebagai salah satu bentuk pola kerja sama yang baik dalam memulihkan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

“Kerja sama tersebut menciptakan berbagai kesempatan kerja sama dalam berbagai bidang. Australia mendukung pengembangan kerja sama dan kolaborasi untuk memulihkan ekonomi di masa pandemi,” ujar Penny.

Hal tersebut dia sampaikan pada acara Australia Update 2021 di Unas Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam acara bertema 'Penguatan Kemitraan Indonesia Australia Menghadapi Pandemi' itu, Penny menyatakan, Australia dan Indonesia memiliki kerja sama yang luas di berbagai bidang yang mestinya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kedua negara.

Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, membuka acara Austalia Update ketiga. Acara itu merupakan kerja sama CFAS dan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Kegiatan itu juga didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Meski Australia Update ketiga harus dilaksanakan secara daring, Kristiarto berharap acara ini tetap dapat memberikan semangat dan motivasi. Kristiarto juga menyatakan, tujuan dari Australia Update adalah menyebarkan “positivity” mengenai hubungan Australia dan Indonesia.

“Meski di tengah badai pandemi Covid-19, hubungan bilateral Australia-Indonesia dirasa semakin kuat, dimana hal ini didasari pada komitmen kuat antara Indonesia dan Australia untuk terus meningkatkan kerjasama,” kata Kristiarto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement