Ahad 07 Nov 2021 16:23 WIB

WhatsApp Sedang Garap Fitur Komunitas?

Fitur Komunitas tampaknya memberi admin grup lebih banyak kekuasaan atas grup.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
WhatsApp dikabarkan sedang mengerjakan fitur komunitas.
Foto: wabetainfo
WhatsApp dikabarkan sedang mengerjakan fitur komunitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- WhatsApp mungkin sedang mengerjakan fitur Komunitas. XDA Developer pertama kali melihat kemungkinan pada Oktober. Namun, WABetaInfo telah mengajukan temuan serupa.

Menurut WABetaInfo, fitur Komunitas tampaknya memberi admin grup lebih banyak kekuasaan atas grup. Ini termasuk kemampuan untuk membuat grup dalam grup, yang mungkin mirip dengan bagaimana saluran diatur di bawah payung komunitas Discord.

Baca Juga

Dilansir dari The Verge, Ahad (7/11), admin mungkin dapat mengundang pengguna baru melalui Tautan Undangan Komunitas dan kemudian mulai mengirim pesan ke anggota lain. Sulit untuk mengatakan bagaimana tepatnya obrolan ini terlihat, tetapi WABetaInfo mencatat bahwa fitur ini tampaknya dienkripsi end-to-end.

Tampaknya juga perubahan desain yang halus akan membantu membedakan Komunitas dari obrolan grup biasa. Seperti yang ditunjukkan WABetaInfo, ikon komunitas akan berbentuk kotak dengan sudut membulat.

Format tersebut salah diaktifkan oleh WhatsApp (dan kemudian dinonaktifkan dengan cepat) pada Oktober. Tidak ada kabar kapan Komunitas akan diluncurkan secara resmi.

Dengan mengerjakan fitur Komunitas, WhatsApp mungkin mencoba untuk menutup kesenjangan yang melebar dengan aplikasi perpesanan lain seperti Telegram dan Signal.

Awal tahun ini, kebijakan privasi baru WhatsApp menyebabkan kebingungan di antara pengguna tentang apa yang akan dibagikan  perusahaan induk Facebook. Hal tersebut memicu perpindahan massal ke aplikasi Telegram dan Signal. Selain itu, ketika WhatsApp down bersama dengan seluruh jaringan aplikasi Facebook bulan lalu, Telegram memperoleh 70 juta pengguna.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement