Senin 08 Nov 2021 13:04 WIB

Penyelamatan Es di Benua Arktik Ditentukan di KTT Glasgow

Ilmuwan percaya pemanasan Arktik telah berkontribusi terhadap bencana cuaca di dunia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Greenland
Foto: greenland.go
Greenland

REPUBLIKA.CO.ID, GREENLAND -- Para ilmuwan menemukan Arktik memanas tiga kali lebih cepat daripada bagian planet lainnya. Alhasil, negosiasi iklim PBB yang sedang berlangsung di Skotlandia pekan ini dapat membuat perbedaan antara es dan air di puncak dunia dengan cara yang sama.

Menurunkan suhu sekecil apa pun menjadi sangat penting di sekitar titik beku. Sebaliknya, kenaikan suhu seberapa kecil pun bisa memengaruhi es di sana yang berujung pada pengaruhnya terhadap cuaca di seluruh dunia.

Baca Juga

Lapisan es dan gletser Arktik menyusut. Beberapa gletser sudah hilang. Permafrost, tanah es yang memerangkap metana gas rumah kaca yang kuat, sedang mencair.

Kebakaran hutan telah terjadi di Arktik. Suhu di Siberia bahkan mencapai 38 derajat Celcius.

baca juga: Siberia Alami Fenomena Iklim Baru yang Mengerikan

Bahkan sebuah wilayah bernama Last Ice menunjukkan pencairan tak terduga tahun ini. Dalam beberapa dekade mendatang, Arktik kemungkinan akan mengalami musim panas tanpa es laut.

photo
Puncak Greenland (ilustrasi) - (republika)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement