REPUBLIKA.CO.ID, GREENLAND -- Para ilmuwan menemukan Arktik memanas tiga kali lebih cepat daripada bagian planet lainnya. Alhasil, negosiasi iklim PBB yang sedang berlangsung di Skotlandia pekan ini dapat membuat perbedaan antara es dan air di puncak dunia dengan cara yang sama.
Menurunkan suhu sekecil apa pun menjadi sangat penting di sekitar titik beku. Sebaliknya, kenaikan suhu seberapa kecil pun bisa memengaruhi es di sana yang berujung pada pengaruhnya terhadap cuaca di seluruh dunia.
Lapisan es dan gletser Arktik menyusut. Beberapa gletser sudah hilang. Permafrost, tanah es yang memerangkap metana gas rumah kaca yang kuat, sedang mencair.
Kebakaran hutan telah terjadi di Arktik. Suhu di Siberia bahkan mencapai 38 derajat Celcius.
baca juga: Siberia Alami Fenomena Iklim Baru yang Mengerikan
Bahkan sebuah wilayah bernama Last Ice menunjukkan pencairan tak terduga tahun ini. Dalam beberapa dekade mendatang, Arktik kemungkinan akan mengalami musim panas tanpa es laut.