REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagian pecinta motor tertarik untuk melakukan modifikasi agar kendaraanya lebih berkarakter. Hal ini pun berdampak secara luas terhadap industri bengkel dan modifikasi dalam negeri.
Mengingat, modifikasi kendaraan juga berkaitan dengan tenaga kerja dan rantai pasokan yang terlibat di dalamnya. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki pun menyoroti potensi pasa depan dari industri modifikasi."Industri modifikasi melibatkan banyak usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM). Usaha ini memilki keunggulan karena berbasis pada kreatifitas dan ini memberikan peluang karena ke depanya UMKM yang bisa tumbuh adalah UMKM yang berbasis pada kreatifitas," kata Teten dalam konferensi pers Kustomfest 2021 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurutnya, UMKM dalam industri modifikasi juga bisa memperluas peranya dalam pasar global. Mengingat, para pelaku UMKM bisa terlibat dalam proses produksi sejumlah komponen sepeda motor.
"Di negara maju, UMKM adalah bagian dari industri kendaraan. Agar bisa mencapai hal itu, para pelaku modifikasi perlu disatukan lewat koperasi," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyarankar agar industri modifikasi bisa menyasar pasar menengah ke atas. Karena, pandemi mengajarkan bahwa produk dalam segmen menengah ke atas sangat didukung oleh daya beli yang masih kuat.
Dengan begitu, lanjut dia, para pelaku modifikasi bisa tetap tumbuh selama pandemi dan bisa lebih leluasa dalam berkreasi karena menyasar produk premium price. "Saat ini 70 persen belanja dalam negeri datang dari kalangan middle up. Ini adalah segmen yang harus digarap dengan optimal," ucap dia.
Terkait industri modifikasi, Kustomfest sendiri merupakan salah satu festival yang menunjang pertumbuhan industri modifikasi lewat kolaborasi berbagai karya kustom dari Indonesia dalam wujud motor kustom, hot rod, body art dan paint work serta sejumlah wujud kustom lainnya.
Dukungan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia itu pun disambut positif oleh Director Kustomfest, Lulut Wahyudi. Untuk bisa terus mendorong pertumbuhan industri modifikasi, tahun ini pun Kustomfest menggelar program Ride and Drive lewat perjalanan dari Merak menuju Bali.
"Pandemi memaksa sejumlah bengkel modifikasi gulung tikar. Lewat program ini, kami ingin menjaga api kustom tetap menyala. Kita ingin berbagi semangat lewat program ini," kata Lulut.
Selain mendapat perhatian dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, industri modifikasi juga mendapat dukungan dari PT Pegadaian. Direktur Utama PT Pegadaian, Kuswiyoto mengatakan, Pegadaian merupakan salah satu sarana permodalan yang bisa digunakan untuk menumbuhkan industri modifikasi Tanah Air.
"Pegadaian siap bantu bengkel modifikasi yang membutuhkan bantuan modal dengan bunga ringan," kata Kuswiyoto. Lewat Kustomfest, Pegadaian juga berharap bisa makin dekat dengan ekosistem dalam industri modifikasi.
Menurutnya, Pegadaian juga memberikan dukungan dalam Kustomfest karena Pegadaian ingin merangkul generasi muda yang tetap semangat dalam menghadapi pandemi.