Rabu 10 Nov 2021 16:51 WIB

Indonesia Masuk Persaingan Teknologi Artifisial Intelligence

Kecerdasan Artifisial pengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri, dan aplikasi.

Gelaran Artifisial Intelligence Innovation Summit 2021 (AIIS 2021) yang akan berlangsung Rabu hingga Jumat (10-13 November 2021).
Foto: BRIN
Gelaran Artifisial Intelligence Innovation Summit 2021 (AIIS 2021) yang akan berlangsung Rabu hingga Jumat (10-13 November 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecerdasan artifisial (KA) atau artifisial intelligence (AI) diyakini menjadi pengungkit ekonomi dunia. AI dinilai menjadi solusi pemulihan serta pertumbuhan negara secara masif termasuk di Indonesia.

Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) Hammam Riza mengatakan berbagai negara memasuki perlombaan AI dengan menghadirkan Stranas KA. Stranas memberikan arah pemanfaatan AI untuk pemerintahan, layanan publik, layanan keuangan, kesehatan, pendidikan, pertanian, pertahanan, transportasi, maritim hingga perikanan. 

Menurut Hammam, Indonesia telah memasuki perlombaan ini dengan diluncurkannya dokumen Stranas KA 2020-2045 pada 10 Agustus 2020. Stranas KA dibangun melalui kerja sama multi stakeholder serta menjadi dasar rancangan dari Perpres tentang percepatan implentasi kecerdasan artifisial di Indonesia.

“Meskipun rumah besar ini dibangun dengan 4 fokus area dan 5 lima bidang prioritas, namun ekosistem KA di Indonesia masih membutuhkan platform kerja sama dari semua pemangku kepentingan yaitu quadhelix agar bisa mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas masyarakat yang akan menjadi motor terwujudnya visi Indonesia Emas 2045,” ujar Hammam menjelaskan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/11)

Hammam menyatakan itu saat pembukaan  AIIS 2021 digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) bersama Korika. 

AIIS merupakan agenda tahunan pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan komitmen BRIN untuk mendukung pengembangan AI sebagai salah topik riset utama di era saat ini. 

BRIN secara penuh mendukung kerangka kerja dalam dokumen Stranas KA yang yang selaras dengan visi Indonesia Maju 2045. "Stranas AI yang fokus pada empat area akan memiliki korelasi yang sangat kuat dengan tata kelola riset di Indonesia," kata Laksana.

Sementara, Ketua Panitia AIIS 2021 Meditomo Sutyaryoko mengatakan AIIS 2021 merupakan kegiatan konferensi dan pameran yang menampilkan perkembangan terkini dan pemanfaatan teknologi kecerdasan arfisial di Indonesia. AIIS 2021 juga menjadi ajang unjuk kemampuan Indonesia pada masyarakat global dalam mengembangkan teknologi AI serta menunjukkan berbagai produk inovasi AI di berbagai bidang. 

“Kecerdasan artifisial telah mempengaruhi semua disiplin keilmuan, ekonomi, industri, dan berbagai aplikasi," ujar dia. "Kecerdasan artifisial dikembangkan karena dukungan percepatan infrastruktur komputasi dan efisiensi serta kemudahan dalam memperoleh, memproses, menyimpan, dan mengirimkan data.” 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement