REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Berbagai cara untuk intervensi dini kerap digaungkan agar orang terhindar dari penyakit kronis tersebut.
Sebuah penelitian di Denmark menemukan bahwa mengonsumsi makanan kaya vitamin K dapat menurunkan risiko penyakit jantung atau disebut juga kardiovaskular karena aterosklerosis tersebut. Vitamin K banyak ditemukan dalam sayuran berdaun hijau.
Vitamin K membantu pembekuan darah yang juga meningkatkan kesehatan jantung, menurut penelitian. Sumber Vitamin K yang kaya terdapat dalam sayuran seperti bayam, asparagus, brokoli, kacang-kacangan kedelai, dan lainnya.
Selain itu, vitamin K juga ada di makanan dengan jumlah telur yang lebih sedikit, stroberi, dan hati. Jamak diketahui bahwa pola makan buah dan sayur dapat membantu orang menjaga kesehatan jantung dan memperpanjang usia.
Akan tetapi, para ilmuwan mencoba untuk mencari faktor X yang dikandung buah dan sayuran. Peneliti mencari tahu bagaimana buah-buahan dan sayuran memperluas manfaat untuk tubuh manusia.
"Pola makan kaya vitamin K, terutama jenis yang ditemukan dalam sayuran berdaun hijau dan minyak nabati, dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah," tulis laporan Harvard yang mengutip sebuah penelitian di Denmark, dilansir Times Now News, Selasa (9/11).
Di bawah judul laporan, ditulis bahwa penelitian asal Denmark tersebut sedang dalam pengawasan. Penanggungjawab laporan tersebut, yakni Julie Corliss merupakan editor eksekutif Harvard Heart Letter.
Temuan berasal dari data pola makan lebih dari 53 ribu orang dewasa Denmark. Studi mengklaim makanan kaya vitamin K dapat membantu melindungi seseorang dari penyakit kardiovaskular.
Para peneliti berfokus pada vitamin K, yang hadir dalam dua bentuk. Pertama, vitamin K1, terutama ditemukan dalam sayuran berdaun hijau dan minyak nabati. Lalu, vitamin K2 yang ditemukan dalam daging, telur, dan makanan fermentasi seperti keju.