Kamis 11 Nov 2021 15:02 WIB

Astronom Saksikan Cahaya Paling Terang dari Inti Galaksi

Cahaya itu membantu memahami proses penggabungan galaksi di alam semesta awal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Alam semesta (ilustrasi).
Foto: www.kaheel7.com
Alam semesta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- Sekelompok astronom dari seluruh dunia, termasuk dari Raman Research Institute (RRI) di Bengaluru, India telah melihat cahaya paling terang dari blazar yang disebut PG 1553+113. Astronom mengatakan analisis tersebut akan membuka jalan untuk memahami proses penggabungan galaksi di alam semesta awal. 

Peneliti di RRI, Aditi Agarwal bersama dengan kolaborator dari seluruh dunia, menangkap suar ini menggunakan teleskop 1.3m JC Bhattacharya (JCBT), Kavalur, India. Para astronom kemudian mempelajari cahaya suar selama 76 malam di blazar tersebut menggunakan sembilan teleskop berbeda di seluruh dunia. 

Baca Juga

Blazar adalah inti galaksi aktif (AGN), yaitu wilayah padat di pusat galaksi. Suar dalam blazar adalah kilatan kecerahan yang tiba-tiba, seperti jilatan api matahari. PG 1553+113, yang merupakan kandidat utama untuk sistem lubang hitam supermasif biner akhir-akhir ini menarik perhatian ilmuwan karena emisi sinar gamma berulang bersifat kuasi-periodik.

RRI adalah lembaga otonom dari Departemen Sains dan Teknologi (DST). Agarwal menunjukkan bahwa galaksi sering bergabung sepanjang waktu kosmik. Ia mengatakan setiap kali dua galaksi memiliki lubang hitam supermasif (SMBH) di pusatnya, pembentukan SMBH biner tidak dapat dihindari.