REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua beranggapan bahwa konsumsi gula dalam jumlah besar dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Anggapan ini ternyata tidak tepat.
"Hiperaktif itu suatu kondisi khusus, misalkan kayak ADHD (gangguan hiperaktivitas dan pemusatan perhatian)," ujar dokter spesialis gizi klinik Putri Sakti dalam peluncuran Milo Less Sugar, Kamis (11/11).
Menurut dr Putri, ada beragam faktor yang dapat memicu terjadinya kondisi hiperaktif pada anak. Sebagian di antaranya adalah gangguan hormonal dan gangguan genetik.
"Tidak ada kaitannya (hiperaktif) dengan asupan gula," jelas dr Putri.
Konsumsi gula berlebih biasanya lebih dikaitkan dengan sugar rush. Ini merupakan suatu kondisi peningkatan gula yang drastis karena mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi akan kandungan gula.
Efek dari sugar rush adalah meningkatkan energi anak. Oleh karena itu, anak akan tampak lebih bersemangat dan antusias melakukan beragam permainan.
"Tapi bukan berarti menjadi hiperaktif," ujar dr Putri.
Terlepas dari itu, konsumsi gula pada anak memang penting untuk dijaga agar tidak berlebihan. Konsumsi gula berlebih dapat memicu terjadinya kegemukan dan obesitas pada anak.