REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Tahun depan, seluruh kendaraan diesel yang dipasarkan harus menerapkan standar emisi yang mengacu pada Euro IV. Hal itu dituangkan dalam Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020.
Peningkatan standar emisi ini otomatis akan mempengaruhi teknologi yang diterapkan pada mesin diesel. Oleh karena itu, Isuzu telah melakukan sejumlah persiapan terkait penerapan Euro IV.
Product Development Division Head PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI), Tonton Eko mengatakan, Isuzu telah melakukan persiapan baik dari aspek produk maupun aspek layanan purna jual.
Untuk layanan purna jual, saat ini Isuzu telah memiliki 145 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop dan juga 73 Bengkel Mitra Isuzu (BMI) yang tentunya akan siap memberikan pelayanan purna jual yang maksimal ketika Euro IV telah diimplementasikan nanti.
“Kami mengerti kekhawatiran para pengusaha truk, driver, maupun mekanik terkait ubahan teknologi yang diterapkan dalam mesin diesel. Namun, sebagai partner sejati, Isuzu berkomitmen untuk terus mendampingi setiap langkah dalam perjalanan bisnis konsumen lewat layanan purna jual yang memadai,” kata Tonton dalam talkshow yang digelar Isuzu dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Jumat (12/11).
Di satu sisi, meski adanya ubahan teknologi, Isuzu tetap berkomitmen untuk mempertahankan DNA Isuzu yang dikenal irit bahan bakar sehingga operational cost dapat ditekan. Apalagi Isuzu sudah melakukan performance test yang menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar unit Euro IV Isuzu lebih irit dibandingkan unit Euro II dari Isuzu.
Talkhow yang digelar itu sendiri mengusung tema "Kesiapan bahan bakar dalam implementasi kebijakan Euro IV pada mesin diesel". Oleh karena itu, Isuzu pun mengundang Pertamina untuk dapat memaparkan kesiapan dari sisi bahan bakar minyak (BBM).
Manager Product and Service Development PT Pertamina Patra Niaga, Remigius Choerniadi Tomo mengatakan, Pertamina telah melakukan persiapan dengan matang dalam menyambut penerapan Euro IV.
Persiapan itu diwujudkan lewat kehadiran bahan bakar Pertamina Dex. Saat ini, Pertamina pun terus memperluas penyediaan bahan bakar tersebut di berbagai wilayah."Kami yakin Desember 2021 ini ketersediaan BBM-nya sudah ada dan mulai dipasarkan April 2022 ke seluruh SPBU Pertamina di kota-kota besar di Indonesia," kata Remigius.
Menurutnya, dari sekitar 5.000-an SPBU Pertamina, sekitar 2.000-an SPBU sudah siap menjual BBM jenis Pertamina Dex. Seiring dengan berkembangnya waktu, populasinya pun akan terus menyebar ke seluruh SPBU Pertamina yang ada di Indonesia sehingga bisa menunjang kebijakan Euro IV secara menyeluruh.