Sabtu 13 Nov 2021 07:50 WIB

Matahari Terbit Lebih Cepat pada 13-18 Agustus, Kenapa?

Di Jakarta pada 13 November matahari akan terbit pada 05.25.09 WIB.

Red: Dwi Murdaningsih
Matahari terbit. ilustrasi
Foto: AP/Michael Probst
Matahari terbit. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matahari akan terbit lebih cepat jika diamati dari Jawa, bali dan Nusa Tenggara. Bagaimana ini terjadi?

Dilansir dari website Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) fenomena ini berhubungan dengan deklinasi matahari yang bervariasi dalam satu tahun. Deklinasi adalah sudut yang terbentuk antara garis khatulistiwa dengan ekliptika.

Baca Juga

Selain itu ada faktor orbit Bumi yang tidak berbentuk lingkaran sempurna melainkan elips dengan kelonjongan 1/60. Ini dapat membuat interval dua transit matahari yang berurutan (disebut juga 1 hari surya) tidak selalu seragam 24 jam melainkan 23 jam, 59 menit dan 40 detik hingga 24 jam 0 menit 30 detik. Akumulasi dari selisih antara 1 hari tropis (24 jam) dan 1 hari surya yang kemudian disebut sebagai perata waktu.

Selain itu, matahari akan terbit semakin awal bagi pengamat di bagian selatan jika menggunakan waktu sejati. Dua kombinasi ini, perata waktu dan waktu terbit matahari menyebabkan matahari terbit lebih cepat bagi belahan selatan, seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.