REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Teknologi Inggris-Indonesia atau UK-Indonesia Tech Hub meluncurkan program memperkuat perusahaan rintisan (start-up)di Indonesia yang bernama Nurture to Scale. UK-Indonesia Tech Hub beroperasi di bawah Digital Access Program (DAP) yang dipimpin oleh Commonwealth and Development Office (FCDO) dan Endeavor.
Program ini bertujuan untuk membina para start-up di Indonesia dengan menyediakan akses ke sejumlah sumber daya, pengetahuan, pemimpin bisnis, serta mentor untuk meningkatkan bisnis mereka. Indonesia merupakan ekonomi digital terbesar dan tercepat di Asia Tenggara.
Dengan 185 juta pengguna internet Indonesia melihat generasi Milenial dan generasi Z sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital negara. “Tantangan hidup saat ini menuntut kita untuk meningkatkan keterampilan seiring dengan perubahan tren teknologi. Saya senang menyaksikan dinamisme dan perkembangan dunia start-up Indonesia yang juga didukung secara aktif oleh Inggris," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, dalam siaran persnya Jumat (13/11).
Menurut laporan tahunan Global Startup Ecosystem Report (GSER) tahun 2021, Jakarta menempati urutan ketiga setelah Mumbai dan Kopenhagen dari seratus kota di seluruh dunia dalam daftar emerging startup ecosystem. Peringkat Jakarta menjadi yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara di atas Kuala Lumpur, Ho Chi Minh City, Bangkok, dan Manila.
Namun, ada kesenjangan dalam meningkatkan perusahaan rintisan untuk mencapai potensi berskala global. Program Nurture to Scale mengisi kesenjangan itu dengan pengetahuan dan peluang yang dapat memperluas kesempatan perusahaan rintisan dan membuat mereka siap berkembang dan masuk dalam kancah global sebagai bagian dari tujuan bisnis jangka panjang mereka.
"UK–Indonesia Tech Hub hanya dapat memiliki peran yang berdampak dalam mendukung pertumbuhan dan inklusivitas ekosistem digital Indonesia karena pertama-tama kami berusaha memahami rintangan yang dihadapi kelompok minoritas untuk mendirikan dan mengembangkan bisnis mereka," kata Jenkins.
"Kemudian tantangan yang dihadapi perusahaan rintisan muda saat mereka berkembang. Kami kemudian dapat mendukung kelompok minoritas dan start-up tersebut untuk mengatasi tantangan mereka melalui program peningkatan kapasitas yang terkurasi dalam literasi digital untuk para pelaku teknologi, wanita, dan kelompok minoritas," tambahnya.
Dari 99 pelamar dari 23 lokasi di seluruh Indonesia, 35 start-up yang mewakili delapan provinsi dan 13 kota terpilih untuk mengikuti program lokakarya dan sesi mentoring Nurture to Scale selama delapan pekan. Lokakarya ini akan dipandu pemimpin bisnis terkemuka.
Delapan provinsi tersebut adalah Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Peserta akan tergabung dalam komunitas high-impact.
Mereka akan menerima panduan untuk menumbuhkan dan mengarahkan bisnis serta bagaimana meningkatkan kapabilitas pribadi dan profesional sebagai pemimpin dan pengusaha. Peserta dapat mendiskusikan bisnis mereka dengan para ahli dari mentor berkualitas di Endeavor, UK-Indonesia Tech Hub, dan jaringan para pemimpin bisnis dan investor Endeavor yang lebih luas.
"Ini semua sejalan dengan tujuan kami untuk menggiatkan ekonomi digital lokal di Indonesia sehingga keterampilan digital kelas atas dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Jenkins.