REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran kembali terjadi di Tangki milik Pertamina. Sabtu (13/11) api melahap tangki di area Kilang Cilacap milik Pertamina. DPR tidak menutup kemungkinan adanya sabotase dalam kejadian ini.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menilai adanya kemungkinan sabotase mengingat kebakaran ini terjadi bukan pertama kalinya. Bahkan dalam kurun waktu satu tahun ini kebakaran terjadi tiga kali di area kilang milik Pertamina.
"Untuk itu harus ada investigasi yg mendalam dan komperehensif untuk mengungkap sebab-musababnya. Apakah karena alam, human eror atau teknikal, bahkan tidak tertutup kemungkinan adanya sabotase," ujar Sugeng kepada Republika.co.id, Sabtu (13/11).
Sugeng juga mengatakan salah satu faktor kebakaran juga disinyalir karena usia kilang yang sudah usang. Apalagi, saat ini faktor eksternal secara cuaca juga berubah sangat signifikan. Hal ini berpengaruh pada ketahanan kilang.
"Baik dari sisi procesing unit sampai pada storagenya. Kilang ini kan sudah berumur tua," ujar Sugeng.
Komisi VII DPR RI, kata Sugeng meminta Pertamina segera melakukan investigasi dan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan kilang. "Ini harus dilakukan segera dan secara komperhensif mengingat ini sudah berulang," tambah Sugeng.
Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifky Suryana menjelaskan kejadian terjadi pada 19.20, Sabtu (13/11). Ia mengatakan Pertamina saat ini tengah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman kebakaran tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
"Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB terjadi di 1 buah tanki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," ujar Ifky, Sabtu (13/11).
Upaya pemadaman dilakukan secara intensive dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.