Selasa 16 Nov 2021 06:40 WIB

Perundungan di Tempat Kerja, Apa Bedanya dengan Bercanda?

Pandemi tak menghentikan perundungan di tempat kerja.

Berbisik-bisik (ilustrasi). Perundungan berbeda dengan bercanda. Perundungan juga terjadi di dunia kerja.
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Berbisik-bisik (ilustrasi). Perundungan berbeda dengan bercanda. Perundungan juga terjadi di dunia kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog klinis dewasa Pingkan Rumondor mengungkapkan perundungan bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat kerja. Ia menjelaskan ada batasan antara tindakan dikatakan sebatas bercanda dan masuk kategori perundungan atau bullying.

"Bullying dilakukan sengaja dan berulang-ulang, misalnya terjadi selama enam bulan hampir setiap hari untuk mengintimidasi atau menyakiti orang lain," ujar dia dalam webinar terkait perundungan di tempat kerja, Senin.

Baca Juga

Pingkan mengatakan, ada tiga hal ketika berbicara menyoal perundungan, yakni sengaja, berulang-ulang, dan ada ketidakseimbangan kekuasaan, misalnya ada salah satu pihak yang merasa superior atau lebih tinggi dan satu lainnya merasa inferior. Sementara itu, tindakan disebut bercanda bila antara pihak yang terlibat sama-sama bisa menikmati, senang, bisa melihat di mana kelucuan bahan candaan, dan tidak ada yang tersakiti.

"Kalau bullying, salah satu akan merasa tersakiti, merasa direndahkan dan sebenarnya yang bercanda melakukan bullying, di balik kata bercandaan dia melakukan dengan sengaja menyakiti," tutur psikolog Universitas Indonesia ini.

Contoh perilaku bullying antara lain menyebarkan gosip, berlaku secara tidak adil, mengejek dan merendahkan, hingga sengaja mengisolasi orang. Tetapi yang bukan termasuk tindakan negatif ini, yakni satu konflik terjadi sekali dan mutasi berdasarkan kompetensi. Mereka yang terlibat dalam perundungan antara lain pelaku, saksi yakni mereka yang melihat dan target atau orang yang diposisikan lebih rendah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement