Sabtu 20 Nov 2021 00:20 WIB

Rahang Kiri Sakit? Waspadai Serangan Jantung Ringan

Serangan jantung tidak selalu datang dengan gejala berat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Gejala serangan jantung tidak selalu datang dengan bentuk nyeri dada. Rasa nyeri pada leher atau bagian bawah rahang kiri merupakan gejala serangan jantung.
Foto: www.freepik.com.
Gejala serangan jantung tidak selalu datang dengan bentuk nyeri dada. Rasa nyeri pada leher atau bagian bawah rahang kiri merupakan gejala serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada cukup banyak kasus, serangan jantung dapat berujung pada kematian. Namun, terkadang serangan jantung bisa hadir dalam tingkat keparahan yang lebih ringan dengan gejala yang kerap terabaikan, seperti nyeri rahang.

Serangan jantung bisa terjadi ketika jantung tak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dari darah. Penyakit jantung koroner merupakan masalah kesehatan yang paling umum menyebabkan serangan jantung.

Baca Juga

Menurut American Heart Association, serangan jantung sering kali disertai dengan gejala nyeri dada. Akan tetapi, tak semua serangan jantung muncul dalam kondisi berat.

Terkadang serangan jantung bisa terjadi dengan tingkat keparahan yang lebih kecil, yang dikenal sebagai infark miokard tanpa peningkatan segmen ST (NSTEMI). Dalam bahasa awam, kondisi ini lebih sering disebut dengan nama serangan jantung ringan.

Pada NSTEMI, jantung tidak mengalami banyak kerusakan dan dapat memompa dengan normal. Harvard Medical School mengatakan serangan jantung ini biasanya baru terdiagnosis ketika pasien menjalani pemeriksaan jantung dan dokter menemukan adanya bukti kerusakan pada jantung.

Penting untuk mengenali gejala serangan jantung ringan agar dapat mencegah terjadinya kerusakan jantung dalam jangka panjang. Berikut ini adalah lima gejala serangan jantung ringan, seperti dilansir Times Now News, Jumat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement