REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar simulasi pencoblosan penyederhanaan desain surat suara di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (20/11). KPU melakukan simulasi pemungutan lima pemilihan sekaligus yakni presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota dengan hanya dua-tiga lembar surat suara.
"Kita harapkan dari 100 (pemilih) ini bisa mencoba kedua jenis surat suara, baru setelah itu kita akan meminta mereka untuk memberikan pendapat mereka," ujar Anggota KPU RI Evi Novida Ginting Manik dikutip akun resmi Youtube KPU RI, Ahad (21/11).
Dia berharap, dari simulasi ini KPU bisa mendapatkan format surat suara yang tepat untuk memudahkan pemilih ketika mencoblos pada Pemilu 2024. Selain itu, KPU berharap penyederhanaan surat suara juga bisa efisien dan efektif bagi penyelenggara maupaun peserta pemilu.
Evi juga menyinggung persoalan surat suara tidak sah yang cukup tinggi pada Pemilu 2019 lalu. Surat suara tidak sah pada pemilihan anggota DPD RI mencapai 19,2 persen dan DPR RI 11,1 persen.
Padahal, rata-rata maksimal surat suara tidak sah yang bisa ditoleransi hanya tiga hingga empat persen saja. Untuk itu, Evi berharap, penyederhanaan desain surat suara bisa meminimalisasi surat suara yang tidak sah. "Inilah yang kita harapkan yang kita bisa lakukan melalui penyederhanaan surat suara menjadi lebih minimal," kata dia.
Evi mengatakan, selain desain dua lembar dan tiga lembar surat suara, KPU juga menyiapkan desain surat suara yang hanya satu lembar. Desain satu lembar surat suara untuk lima pemilihan akan disimulasikan nanti di lain tempat.