REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan tidur setiap kelompok usia berbeda-beda. Setelah hari yang berat di tempat kerja atau sekolah, setelah perjalanan panjang dan sibuk atau sesi latihan yang intens, tidak ada yang lebih membahagiakan daripada tidur malam yang nyenyak.
Anda yang menghabiskan banyak waktu untuk bekerja dan stres sepanjang hari, tidur menawarkan kelegaan dari semua ketegangan dan membantu Anda merasa berenergi untuk aktivitas hari yang akan datang. Namun, jika karena alasan apa pun seseorang merasa kurang tidur, baik itu karena istirahat yang tidak cukup atau tidak tepat, kelelahan, kelesuan, kelelahan, dan perubahan suasana hati yang menyertainya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dalam jangka panjang.
Dilansir di laman Times Now News, Ahad (21/11), menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research, ditemukan bahwa dalam kelompok yang terdiri dari sekitar 22 ribu sukarelawan, 31,2 persen orang di atas usia 15 tahun terbangun di antara malam setidaknya tiga kali sepekan.
Meskipun berguling-guling di tempat tidur tidak dihitung sebagai bangun di antara malam, spesialis tidur telah mengungkapkan penyebab yang sama dan bagaimana seseorang dapat memperbaiki situasi. Beirikut penjelasannya: