Senin 22 Nov 2021 03:19 WIB

Amerika Ingin Tempatkan Reaktor Nuklir di Bulan

Reaktor nuklir diharapkan bisa menjadi sumber energi untuk misi di Bulan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Bulan.
Foto: Dom
Ilustrasi Bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika (NASA) dan laboratorium penelitian nuklir federal Amerika Serikat (AS) Jumat (19/11) mengajukan permintaan proposal untuk sistem tenaga permukaan fisi. NASA bekerja sama dengan Laboratorium Nasional Idaho Departemen Energi AS ingin membangun sumber daya yang tidak bergantung pada matahari untuk misi ke bulan pada akhir dekade ini.

“Menyediakan sistem daya tinggi yang andal di bulan adalah langkah vital berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa manusia. Mencapainya ada dalam genggaman kami,” kata Sebastian Corbisiero, pimpinan Proyek Tenaga Permukaan Fission di lab, dilansir dari Phys, Ahad (21/11).

Baca Juga

Jika reaktorini berhasil mendukung keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan, tujuan berikutnya adalah Mars. NASA mengatakan kekuatan permukaan fisi dapat memberikan kekuatan yang melimpah dan berkelanjutan tidak peduli kondisi lingkungan di bulan atau Mars.

“Saya berharap sistem tenaga permukaan fisi akan sangat bermanfaat bagi rencana kami untuk arsitektur daya untuk bulan dan Mars, juga bahkan mendorong inovasi untuk digunakan di Bumi,” ucap Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA.

Reaktor akan dibangun di Bumi dan kemudian dikirim ke bulan. Rencana yang diajukan untuk sistem tenaga permukaan fisi harus mencakup teras reaktor berbahan bakar uranium, sistem manajemen termal untuk menjaga reaktor tetap dingin, dan sistem distribusi yang menyediakan tidak kurang dari 40 kilowatt dari  tenaga listrik kontinu selama 10 tahun di lingkungan bulan.

Beberapa persyaratan lain termasuk bahwa reaktor mampu mematikan dan menghidupkan dirinya sendiri tanpa bantuan manusia. Reaktor juga harus dapat beroperasi dari dek pendarat bulan. Reaktor harus dapat dipindahkan dari pendarat dan dijalankan pada sistem bergerak serta diangkut ke situs bulan yang berbeda untuk operasi.

Selain itu, ketika diluncurkan dari Bumi ke bulan, reaktor harus muat di dalam silinder berdiameter empat meter yang panjangnya enam meter. Beratnya tidak boleh lebih dari 6.000 kilogram. Permintaan proposal adalah untuk desain sistem awal dan harus diserahkan paling lambat 19 Februari.

Laboratorium Nasional Idaho telah bekerja dengan NASA pada berbagai proyek di masa lalu. Baru-baru ini, lab membantu memberi daya pada rover Mars NASA Perseverance dengan sistem tenaga radioisotop. Sistem ini bisa mengubah panas yang dihasilkan oleh peluruhan alami plutonium-238 menjadi tenaga listrik.

 

Departemen Energi juga telah bekerja untuk bermitra dengan bisnis swasta dalam berbagai rencana tenaga nuklir. Terutama pada pembangkit listrik generasi baru yang lebih kecil berkisar dari reaktor modular kecil hingga reaktor bergerak kecil yang dapat dengan cepat dipasang di lapangan serta kemudian dipindahkan ketika tidak dibutuhkan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement