REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng Faqih, mendorong dokter meningkatkan kompetensi melakukan tindakan sirkumsisi atau sunat. Ia mengatakan, sunat bagian pelayanan kesehatan kompetensi dokter.
"Kami senang kalau kompetensi ini terus didorong menjadi baik," kata Daeng dalam sebuah webinar, Senin.
Menurut Daeng, sunat dianjurkan, baik itu dari sisi budaya maupun kesehatan. Dari sisi budaya, masyarakat sudah sejak lama menerapkan tindakan ini pada anak laki-laki, sementara dari segi kesehatan sunat diketahui memiliki manfaat seperti mencegah berbagai penyakit termasuk infeksi saluran kemih (ISK).
"Dari segi kesehatan, potensi tempat tertumpuknya kesehatan dan memicu berbagai penyakit (bila tidak disunat). Oleh karena itu sunat sangat baik bagi kesehatan, kehidupan dan budaya," kata dia.