Selasa 23 Nov 2021 05:35 WIB

Astronom Temukan Objek Pembatas di Pusat Galaksi Bima Sakti

Ilmuwan menemukan penghalang misterius yang memisahkan pusat Bima Sakti.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Galaksi Bimasakti.
Foto: REUTERS/NASA/Handout/Files
Galaksi Bimasakti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alam semesta menyimpan berjuta misteri. Begitu pula di galaksi kita, Galaksi Bima Sakti.

Pusat Bima Sakti mungkin lebih aneh dari yang diperkirakan para astronom. Sebuah studi baru menunjukkan adanya 'penghalang' yang memisahkan pusat Bima Sakti dari laut sinar kosmik.

Baca Juga

Dilansir di Live Science, Jumat (19/11), penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Nanjing. Mereka menyelidiki peta sinar gamma radioaktif yang dapat muncul ketika partikel berkecepatan sangat tinggi yang disebut sinar kosmik menabrak materi biasa, dan meledak di dalam dan di sekitar pusat galaksi kita.  Sinar gamma merupakan bentuk cahaya energi tertinggi di alam semesta.

Peta tersebut mengungkapkan bahwa sesuatu di dekat pusat galaksi tampaknya mempercepat partikel hingga kecepatan yang luar biasa, sangat dekat dengan kecepatan cahaya, dan menciptakan banyak sinar kosmik dan sinar gamma di luar pusat galaksi. Namun, dalam laporan tim peneliti pada 9 November 2021 di jurnal Nature Communications, disebutkan bahwa ketika pusat galaksi meniupkan badai radiasi energi tinggi yang konstan ke luar angkasa, sesuatu di dekat inti Bima Sakti mencegah sebagian besar sinar kosmik dari bagian lain alam semesta untuk masuk.

Para peneliti menggambarkan efeknya sebagai "penghalang" tak terlihat yang melilit pusat galaksi dan menjaga kepadatan sinar kosmik di sana secara signifikan lebih rendah daripada tingkat dasar yang terlihat di seluruh galaksi. Dengan kata lain, Sinar kosmik dapat keluar dari pusat galaksi, tetapi sulit untuk masuk. Akan tetapi, bagaimana penghalang kosmik itu bekerja, atau mengapa itu ada, masih menjadi misteri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement