REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi mengungkapkan bahwa suplemen tertentu memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Efek samping tersebut bisa membuat seseorang terkena kanker.
Dilansir dari dailyrecord, pada Senin (22/11), penelitian yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menunjukkan bahwa beberapa vitamin dan mineral yang populer bisa memicu penyakit.
“Secara khusus, ditemukan bahwa selenium dan vitamin E dapat meningkatkan kemungkinan kanker prostat tingkat tinggi hingga 91 persen. Pria yang menggunakan suplemen ini harus berhenti. Baik suplemen selenium maupun vitamin E tidak memberikan manfaat, yang diketahui hanya risiko," kata Ilmuwan Alan Kristal dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle.
Ia mengatakan, masyarakat cukup sering disesatkan untuk percaya bahwa suplemen kesehatan bermanfaat sehingga masyarakat konsumsi secara terus menerus. Menurutnya, ini tidak benar. Dari beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa beberapa suplemen makanan dosis tinggi, yaitu suplemen yang menyediakan jauh lebih banyak asupan mikronutrien harian yang direkomendasikan bisa meningkatkan risiko kanker.
“Kami mengetahui hal ini berdasarkan studi acak terkontrol, tersamar ganda untuk folat dan beta karoten. Sekarang kami mengetahuinya, itu adalah vitamin E dan selenium," kata dia.
Penelitian secara khusus menemukan bahwa selenium dan vitamin E dapat meningkatkan risiko kanker prostat tingkat tinggi hingga 91 persen. Para peneliti terpaksa menghentikan percobaan setelah menemukan dampak negatif selenium dosis tinggi. Selain itu, para peneliti percaya beberapa suplemen tidak menawarkan manfaat apapun.
Selama uji coba, para peneliti juga menemukan vitamin E dapat merugikan, khususnya vitamin E yang bisa meningkatkan risiko kanker agresif. Penelitian ini dilakukan pada lebih dari 35 ribu pria untuk mengevaluasi efek perlindungan kanker dari suplemen.
Temuan mengungkapkan bahwa selenium tidak menimbulkan risiko bagi individu yang kekurangan mineral. Tetapi, ketika dikonsumsi oleh individu yang kadarnya sudah tinggi, risiko kanker tingkat tinggi naik hingga 91 persen. Para peneliti juga menemukan, individu dengan selenium tinggi pada awal penelitian yang mengonsumsi suplemen vitamin E, mengalami peningkatan risiko kanker prostat sebesar 69 persen dan risiko kanker tingkat tinggi meningkat sebesar 111 persen.