Selasa 23 Nov 2021 15:26 WIB

Tim Peneliti: Vaksin Unair Bisa untuk Vaksinasi Awal-Booster

Kandidat vaksin Merah Putih Unair akan memasuki uji klinis tahap 1 pada manusia.

Vaksin Covid-19 (Ilustrasi). Unair telah menyerahkan bibit kandidat vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia untuk diproduksi agar bisa digunakan pada uji klinis fase 1.
Foto: Pixabay.
Vaksin Covid-19 (Ilustrasi). Unair telah menyerahkan bibit kandidat vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia untuk diproduksi agar bisa digunakan pada uji klinis fase 1.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim peneliti vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang bibit vaksinnya dikembangkan Unair dapat digunakan untuk vaksinasi pertama dan kedua atau booster (penguat). Uji klinis fase 1 pada manusia kandidat vaksin Merah Putih tersebut dimulai pada awal atau pertengahan Desember 2021.

Uji klinis fase 1, menurut Fedik, bertujuan untuk mengetahui imunogenisitas atau kemampuan vaksin dalam memicu respons imun dari tubuh manusia, keamanan, dan efikasi dari vaksin Merah Putih tersebut. Ia mengungkapkan, vaksin Merah Putih diharapkan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization=EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Juli 2022.

Baca Juga

Unair mengembangkan bibit vaksin Merah Putih untuk Covid-19 dengan menggunakan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan. Fedik menuturkan, saat ini sedang dilakukan penyiapan bibit vaksin di PT Biotis Pharmaceutical Indonesia agar siap digunakan pada uji klinis fase 1.

Unair bekerja sama dengan PT Biotis untuk melakukan pengembangan lanjutan vaksin untuk mengujinya dalam uji klinis fase 1, 2, dan 3. Selain itu, produksi massal vaksin Merah Putih juga akan dilakukan oleh PT Biotis.

"Kami membuat pilot scale vaksin untuk uji klinik fase 1. Waktunya kemungkinan awal atau pertengahan Desember 2021," kata Fedik saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, untuk uji klinis, menurut Fedik, sudah dirancang oleh tim di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur. Uji klinis akan dipimpin oleh dr Dominicus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement