Selasa 23 Nov 2021 18:39 WIB

Penelitian Kekebalan Covid-19 Indonesia Hampir Rampung

Penelitian kekebalan Covid-19 di Indonesia akan rampung di pekan ke empat Desember.

Penelitian kekebalan Covid-19 di Indonesia akan rampung di pekan ke empat Desember.
Foto: Pixabay
Penelitian kekebalan Covid-19 di Indonesia akan rampung di pekan ke empat Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penelitian terhadap tingkat kekebalan komunitas terhadap COVID-19 berdasarkan perlindungan vaksin maupun imun tubuh alami ditargetkan rampung paling lambat pekan ke empat Desember 2021. "Saat ini survei antibodi SARS-CoV-2 masih terus bergulir dijalankan di 34 provinsi di Indonesia yang mencakup sekitar 1.000 desa dan wilayah aglomerasi," kata Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang diikuti dari Jakarta melalui YouTube BNPB, Selasa (23/11).

Wiku mengatakan, program tersebut dijalankan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta didukung peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia. Ia mengatakan, penelitian tersebut diperkirakan segera dianalisis dan dapat keluar hasilnya di pekan ketiga atau keempat di akhir tahun 2021.

Baca Juga

Wiku mengatakan, hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi seberapa besar kekebalan komunitas yang telah terbentuk di Indonesia karena pengaruh infeksi alamiah dan vaksinasi. 

"Hasil tersebut dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data," katanya.

Sebelumnya, pakar epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkirakan kemungkinan 80 persen warga Indonesia sudah terpapar varian Delta. Situasi itu diperkirakan turut berkontribusi menyebabkan kasus turun drastis dan Indonesia telah membentuk kekebalan komunal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement