REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia perlu melakukan akselerasi ekosistem kendaraan listrik mengingat cepatnya pengembangan yang dilakukan negara lain di kawasan regional ini. Salah satu negara di Asia Tenggara yang cukup agresif adalah Vietnam.
Negeri Paman Ho itu telah memproduksi mobil nasional (mobnas) bertenaga listrik VinFast dengan total investasi USD 5,4 miliar dan siap dipasarkan di Indonesia. Indonesia sejauh ini masih belum mampu menunjukkan tajinya di sektor pengembangan kendaraan listrik.
Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan, pemerintah perlu mewaspadai kemajuan pengembangan mobil listrik negara lain di kawasan Asia Tenggara.“Saat ini tidak ada yang perlu ragu lagi dalam mengembangkan kendaraan listrik di tanah air, karena pemerintah sudah sangat jelas membuat roadmap industri ini. Kalau tidak agresif Indonesia bisa tertinggal. Padahal kita memiliki pasokan bahan baku baterai mobil listrik yang melimpah," kata Bebin, Selasa (23/11).
Menurutnya, mobil listrik merupakan kendaraan masa depan. “Dan saya pikir akan menjadi sebuah peluang baru bagi industri otomotif Indonesia. Pemerintah juga mesti aktif mengajak pihak swasta dalam mengembangkan kendaraan listrik ditanah air, sehingga ekosistem saling terhubung,” ujarnya.