Rabu 24 Nov 2021 17:27 WIB

Paling Cepat, Bintang Katai Putih Ini Berotasi Tiap 25 Detik

Bintang J0240+1952 mirip Bumi, tetapi diperkirakan 200.000 kali lebih masif.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bintang katai putih (ilustrasi). Ilmuwan mengkonfirmasi katai putih yang berputar paling cepat yakni LAMOST J024048.51+195226.9,.
Foto: Sciencepic
Bintang katai putih (ilustrasi). Ilmuwan mengkonfirmasi katai putih yang berputar paling cepat yakni LAMOST J024048.51+195226.9,.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim astronom di University of Warwick baru-baru ini mengkonfirmasi katai putih yang berputar paling cepat. Dengan menetapkan periode pin bintang untuk pertama kalinya, astronom mengkonfirmasi bahwa katai putih bernama LAMOST J024048.51+195226.9, atau disingkat J0240+1952, adalah contoh yang sangat langka dari sistem baling-baling magnetik.

Para astronom mencatat sebuah bintang katai putih yang menyelesaikan rotasi penuh setiap 25 detik sekali. Bintang itu adalah katai putih yang dikonfirmasi dengan pemutaran tercepat. Dengan kecepatan putaran yang memecahkan rekor, bintang ini adalah baling-baling magnetik berkecepatan tinggi kedua.

Baca Juga

Tim tersebut membuat penemuan menggunakan data dari kombinasi instrumen yang kuat dan sensitif. Instrumen ini memungkinkan para ilmuwan untuk melihat sekilas bintang yang melaju kencang.

Bintang J0240+1952 mirip dengan Bumi, tetapi diperkirakan setidaknya 200.000 kali lebih masif. Data tersebut menunjukkan bahwa bintang tersebut merupakan bagian dari sistem bintang biner. Gravitasinya yang sangat besar menarik material dalam bentuk plasma dari bintang pendampingnya.

Di masa lalu, plasma jatuh di ekuator bintang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini memberi bintang itu putaran cepat yang memusingkan selama 25 detik. Putaran itu hampir 20 persen lebih cepat daripada katai putih yang dikonfirmasi dengan tingkat putaran paling sebanding, yang menyelesaikan rotasi hanya dalam waktu 29 detik.

Seiring waktu, katai putih yang berputar paling cepat ini mengembangkan medan magnet yang kuat. Medan magnet ini bertindak sebagai penghalang pelindung, yang menyebabkan sebagian besar plasma yang jatuh terdorong menjauh dari katai putih. Sisanya mengalir menuju kutub magnet bintang.

Plasma berkumpul di titik terang di permukaan bintang, dan saat ini berputar masuk dan keluar dari pandangan, mereka menyebabkan getaran dalam cahaya. Para astronom menggunakan cahaya ini untuk mengamati bintang dari Bumi. Cahaya ini kemudian digunakan untuk mengukur rotasi seluruh bintang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement