REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November menjadi momentum untuk mengokohkan profesi guru sebagai penggerak. Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Kesimpulan ini mengemuka pada Bincang Pendidikan yang berlangsung pada Sabtu (20/11). Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini diselenggarakan oleh Sekolah Islam Al-Iman bekerja sama dengan Southeast Asians Miniters of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO SEAMOLEC), Indonesia Bermutu, dan Nurul Fikri Education Center (NFEC).
Webinar yang mengambil tema Guru Profesional Mengutamakan Etika, Estetika, Cinta Kasih, Empati, dan Spiritual itu menghadirkan HR Alpha Amirrachman Mphil PhD (direktur SEAMOLEC), Dr Jaka Warsihna MSi (ketua umum Indonesia Bermutu), Zulfikri Anas (direktur Pengembangkan dan Peningkatan Mutu Sekolah Islam Al-Iman), dan Rahmat Syehani MPd (direktur NFEC) sebagai narasumber. Paparan yang mereka sampaikan berhasil memukau para peserta, sehingga saat sesi diskusi dilaksanakan, kegiatan berlangsung sangat hangat.
Alpha Amirrachman menyampaikan tantangan dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0. Menurutnya, dunia pendidikan harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital yang semakin cepat. “Sekolah harus mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi agar dapat beradaptasi di era revolusi 4.0,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara, Zulfikri Anas, menekankan pentingnya peran guru dalam pembelajaran. Seorang guru adalah agen yang membawa perubahan bagi muridnya. Guru adalah teladan yang memberikan pencerahan bagi anak didiknya. “Seorang guru bertugas menyiapkan anak didiknya untuk hidup di eranya. Saya menyebutnya sebagai guru untuk kehidupan,” ujar pengembang kurikulum Kemendikbud Ristek ini.