Rabu 24 Nov 2021 20:14 WIB

NASA Luncurkan Pesawat untuk Tabrak Asteroid

Menabrak asteroid bertujuan untuk mencegah Bumi dari dampak asteroid yang berbahaya.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika (NASA) meluncurkan pesawat ruang angkasa. Nantinya, pesawat itu ditargetkan menabrak asteroid dan sengaja mengubah orbit. Ini menjadi bagian dari misi uji coba yang dapat mencegah kepunahan umat manusia, seperti yang terjadi pada dinosaurus di Bumi.

Dilansir ABC News, Tes Pengalihan Asteroid Ganda (DART) adalah misi uji pertahanan planet pertama dari Amerika Serikat (AS). NASA memiliki tujuan untuk menguji teknologi yang dapat mencegah Bumi dari dampak asteroid yang berpotensi berbahaya. 

Baca Juga

Misi DART menargetkan sebagai bagian dari tes dan diyakini tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Andy Rivkin dari Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins (Johns Hopkins APL) mengatakan bahwa pertahanan planet adalah upaya untuk mencegah asteroid atau komet menabrak planet manusia, yang tentu dikhawatirkan dapat membayakan kehidupan. 

“Ini benar-benar satu-satunya bencana alam yang dapat diprediksi beberapa dekade sebelumnya dan umat manusia benar-benar dapat melakukan sesuatu untuk mencegahnya,” ujar Rivkin, dilansir ABC News, Rabu (24/11). 

Pesawat ruang angkasa NASA yang diluncurkan saat ini memiliki ukuran seperti mobil atau kereta golf. Pesawat ini diluncukan di atas roket SpaceX Falcon 9 dan menerangi langit pada Selasa (23/11) malam dari Vandenberg Space Force Base di California. 

DART menghadapi perjalanan lebih dari 6 juta mil sebelum mencapai tujuannya di asteroid moonlet Dimorphos, yang mengorbit asteroid yang lebih besar bernama Didymos. Pesawat ruang angkasa itu sengaja akan menabrak Dimorphos.

"DART adalah ujian dari apa yang kami sebut penabrak kinetik. Kami akan menabrakkan DART ke moonlet Dimorphos dan kecepatan serta massa pesawat ruang angkasa akan mentransfer semacam momentum ke bulan dan kemudian itu akan mengubah orbit bulan di sekitar Didymos,” jelas Rifkin.

Misi DART akan menguji banyak teknologi baru dari NASA dan Johns Hopkins APL, termasuk alat untuk memungkinkan pesawat ruang angkasa mendekati asteroid secara mandiri dengan kecepatan empat mil per detik. Ini akan menggunakan susunan surya baru di luar angkasa untuk tenaga dan memberi para ilmuwan dan astronom data, serta gambar baru dari bulan asteroid untuk pertama kalinya.

"Ini adalah pertama kalinya kami dengan sengaja mengubah orbit sesuatu. Dari sudut pandang filosofis, itu setidaknya hal yang menarik untuk dipikirkan,” kata Rivkin .

Rivkin mengatakan banyak ancaman yang dihadapi umat manusia.  Setelah diluncurkan DART akan tiba dan menabrak asteroid pada setidaknya September 2022, memungkinkan pengamatan teleskopik kualitas tertinggi di Bumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement