Kamis 25 Nov 2021 09:58 WIB

Bergerak Bersama Guru Mencerdaskan Bangsa

Peran guru sangam sentral dalam pendidikan di masa pandemi

Guru memimpin kelas pada hari pertama sekolah setelah pelonggaran pembatasan COVID-19. (ilustrais)
Foto: EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY
Guru memimpin kelas pada hari pertama sekolah setelah pelonggaran pembatasan COVID-19. (ilustrais)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Faozan Amar, Dosen FEB UHAMKA dan Direktur Al Wasath Institute

Pandemi Covid-19 membuat kita sadar bahwa semua butuh kesabaran dalam mengajar dan mendidik anak. Orang tua harus lebih memahami begitu besarnya perjuangan guru untuk mendidik anaknya. Nilai-nilai dalam diri guru harus menjadi penyemangat bangsa Indonesia agar senantiasa ikhlas dan sabar dalam menjalankan kehidupan keseharian.

Guru merupakan sosok penting dan strategis dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan anak didik sesuai dengan kemampuannya. Guru juga menjadi fasilitator dalam pembelajaran untuk menunjang perkembangan anak. Apalagi pada masa pandemi Covid-19guru dituntut untuk mampu menunjukkan kompetensinya dalam membimbing anak didik

Pada masa pandemi ini, sesuai dengan instruksi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sekolah harus mampu melakukan pembelajaran secara daring, karenanya baik guru maupun peserta didik harus mampu melakukan pembelajaran daring/online. Guru harus tetap melaksanakan tugasnya dalam mengajar dan mendidik anak meskipun tanpa harus bertatap muka langsung dengan peserta didik. Maka sangat diperlukan peran guru dalam menunjang proses pembelajaran secara daring agar proses belajar mengajar tidak terbengkalai dan tetap bisa belajar dengan senang tanpa ada rasa beban dalam proses belajarnya.

Sukitman (2018) menjelaskan bahwa Guru sebagai salah satu objek pembelajaran harus mampu dan dituntut untuk berperan aktif dalam pembentukan motivasi siswanya agar tetap mampu menyerap apa yang telah dilakukan selamaproses belajar mengajar berlangsung. Banyak anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. 

Peran Guru Saat Pandemi

Menurut Tri Sukitman, Ahmad Yazid dan Mas’odi (2020),  setidaknya ada tiga peran utama guru pada saat pandemi sekarang ini, yakni pertama sebagai motivator. Motivasi sangat dibutuhkan dalam setiap aktifitas belajar anak. Motivasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor berhasilnya anak dalam belajar adalah dengan adanya motivasi. 

Pada masa pandemi Covid-19 motivasi dan dorongan guru kepada peserta didik sangat dibutuhkan agar mereka tetap semangat untuk belajar tanpa ada beban dan kekhawatiran yang berlebihan. Guru harus tetap memberikan motivasi dan energi positif agar peserta didik tidak terlalu takut dan phobia terhadap pandemi Covid-19. Dorongan untuk tetap semangat belajar agar peserta didik tidak terlalu stres dengan situasi dan kondisi saat ini.

Sobon (2019) menegaskan dalam pembelajaran motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan dalam kegiatan pembelajaran, karena motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar juga berarti sebagai keseluruhan daya penggerak, pendorong dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang diwujudkan dalam bentuk adanya kebutuhan, dorongan dan usaha siswa dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuan. 

Kedua sebagai fasilitator Keberhasilan anak didik dalam belajar adalah muara dari peran guru dalam mengajar. Agar belajar anak tetap berhasil pada masa pandemi, maka guru wajib memfasilitasi anak didiknya untuk tetap belajar dengan nyaman dan aman. Guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. 

Perasaan gembira, bahagia, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh berbagai tantangan (Mulyasa, 2013).

Jadi, sebagai fasilitator guru harus mempersiapkan diri dalam keadaan apapun termasuk pada saat pandemi yang entah sampai kapan akan berakhir. Jika ada peserta didik yang tidak bisa mengikuti pembelajaran di kelas dan diharuskan untuk pembelajaran online maka guru harus mampu memfasilitasinyaBegitu juga apabila peserta didik tidak bisa belajaronline, maka guru bisa mendatangi siswa ke rumah ataupun sebaliknya.

Ketiga, melakukan transformasiPembelajaran pada masa pandemi Covid-19 menuntut para guru untuk mengubah paradigma pembelajaran yang semula proses pembelajaran on-site beralih kepada online; dari tatap muka menjadi tatap layar; dari jarak dekat menjadi jarak jauh. Karena itu guru harus mampu beradaptasi dan melakukan transformasi dari metode pembeljaran dari konvensional ke digital.

Keempat, melakukan adaptasiDulu, guru mengajar dengan menjelaskan dan peserta didik mendengarkan, guru mencatat dipapan peserta didik mencatat. Namun pada masa pandemi guru diharapkan dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Proses belajar yang dilakukan secara online mengharuskan guru untuk menguasai teknologi. Guru harus inovatif terhadap media maupun metode yang terus berkembang. Sesuai dengan keadaan saat ini, guru hendaknya menguasai beberapa cara untuk belajar secara online, misal melalui zoom, google classroom, wa, line, dan sebagainya. Metode yang diterapkan juga akan berbeda dari biasanya sebab belajar tidak berlangsung "face to face". Guru harus pintar- pintar memilih metode yang akan digunakan dalam proses belajar daring ini. 

Meskipun dalam keadaan yang tidak biasa, momentum hari guru membuat kita lebih sadar bahwa peranan guru sangatlah penting. Di situasi dan kondisi apapun guru sangat bekerja keras untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terus berikhtiar mensejahterakan dan meningkatkan kualitas guru dan pendidikan melalui pengangkatan guru honorer menjadi  ASN PPPK, program guru penggerak, program guru belajar dan berbagi, dan sebagainya

Maka sudah semestinya para guru dan kita semua warga bangsa untuk bergerak dengan hati untuk memulihkan dunia pendidikan yang masih dilanda pandemi. Karena maju atau mundurnya suatu bangsa pada yang akan datang, bergantung pada keadaan anak didik di masa sekarang. Mereka akan menjadi generasi penerus bangsa dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Jadi sudah semestinya harus disiapkan dengan sebaik mungkin. 

Selamat Hari Guru Nasional 2021.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement