Akhir-akhir ini berita mengenai korban penipuan dan pencurian data akibat salah memanfaatkan fitur add yours Instagram menjadi berita populer.
Bukan hanya karena ini fitur terbaru dari salah satu platform media sosial terpopuler, Instagram, tapi juga fitur ini sudah digunakan hampir seluruh pengguna Instagram saat ini.
Dengan fitur add yours, pengguna bisa saling berbalas pesan lewat postingan insta story. Fitur ini biasanya dijadikan sebagai kuis atau challenge oleh para pengguna.
Misalnya, “Tunjukkan foto terakhir ketemu keluarga besar sebelum pandemi” atau “Ayo tunjukkan apa yang sedang kamu lakukan sekarang”.
Nantinya, followers hanya perlu ikut membalas pesan tersebut dari insta story yang dilihat yang kemudian bisa langsung dijadikan insta story sendiri.
Tapi keseruan dari fitur Instagram terbaru ini ternyata bisa dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi kejahatan, yaitu penipuan.
Kronologi Kasus Penipuan Fitur Add Your Instagram
Fitur Add Yours Instagram
Viralnya berita penipuan fitur add yours instagram ini berawal dari akun @ditamoechtar_ di twitter yang curhat di akun pribadinya mengenai temannya yang menangis menceritakan mengenai dia kena telah tipu yang meminta di transfer sejumlah uang.
"Pagi tadi temen saya telepon, nangis-nangis abis ditipu katanya. Biasalah penipu yang telepon minta transfer gitu," tulisnya seperti dikutip dari akun Twitter-nya.
Pelaku memanggil temannya dengan panggilan kecil temannya yaitu ‘Pim’ yang membuat korban mudah percaya dengan modus penipuan si pelaku.
Akun @ditamoechtar pun menjelaskan lebih panjang lagi mengenai kronologi kenapa pelakuk bisa mengetahui nama panggilan kecil si korban.
Ternyata, setelah diingat kembali, ternyata temannya baru saja mengikuti tantangan variasi nama panggilan yang ada di Instagram Stories lewat fitur stiker Add Yours.
Setelahnya tweet ini pun menjadi viral dan mendapatkan banyak tanggapan dari para warganet dan pengguna media sosial mengenai pendapat mereka mengenai penggunaan fitur terbaru ini dan orang-orang yang ikutan menggunakannya.
Alhasil, fitur add yours Instagram meski masih merupakan fitur baru harus terseret rumor tidak sedap mengenai penggunaannya yang dijadikan ladang penipuan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Ngeri Penipuan Online Berkedok Unggah Foto Selfie dan KTP, Kenali 7 Cirinya
Setelah Kasus Penipuan Transfer Uang, Fitur Add Your Berpotensi jadi Ladang Pencurian Data Pribadi
Berikutnya, para netizen pun banyak juga yang memberikan ss (screen shoot) mengenai berbagai sticker fitur add yours yang digunakan dengan challenge yang menanyakan/meminta hal yang bisa dikatakan sebagai data pribadi yang cukup sensitif seperti:
- “Kasih tahu nama ibu mu dan artinya”
- “Kasih tahun kapan ulang tahun mu”
- “Ketik nama panjang di google, dan tunjukkan hasilnya”
- “Pap foto wajah di KTP”
- “Apa arti dari nama mu”
- “Variasi panggilan nama kamu”
- “Tanda tangan kamu”
- “Di kota mana saja kamu pernah tinggal”
- “Foto kartu kredit depan dan belakang”
Berbagai challenge pada fitur sticker add yours tersebut bisa mengarahkan pelaku penipuan untuk mengakses data pribadi mu. Yang nanti ujungnya mereka bisa mendapatkan akses akun perbankan seperti kartu kredit dan debit bahkan rekening bank mu.
Baca Juga: 5 Ancaman Kejahatan Siber yang Bikin Rugi Perusahaan, Hindari dengan Tips ini
Tips Memanfaatkan Fitur Media Sosial dengan Bijak
Fitur Add Yours Instagram via Daily Social
Memaksa kamu atau pengguna media sosial menggunakan fitur-fitur yang ditawarkan memang sulit. Tapi setidaknya, menjadi lebih bijak dalam menggunakannya bisa menghindari kamu dari berbagai kerugian yang timbul dari efek buruk yang dihasilkan dari suatu kepopuleran sebuah fitur.
Berikut tips menggunakan media sosial dengan baik agar terhindar dari modus kejahatan yang selalu mengintai:
1. Hindari Menuliskan Informasi Pribadi
Jangan pernah mencantumkan nomor telepon dan alamat pribadi di media sosial jika kebutuhannya bukan untuk bisnis. Bahkan untuk urusan bisnis, kamu bisa mencantumkan nomor telepon dan alamat lain jika perlu agar tidak dimanfaatkan oleh penipu untuk mengakses data pribadi yang lain.
Jangan tuliskan juga alamat email pribadi dan informasi sensitif lainnya. Seperti nama anak, suami dan orang tua kandung. Jika perlu kamu bisa membuat akun Instagram kamu menjadi privat hanya untuk orang-orang yang kamu kenal saja. Jika penggunaan Instagram hanya untuk kepentingan pribadi, bukan bisnis.
2. Cerdas dalam Memanfaatkan Fitur
Fitur pada media sosial saat ini memang bisa membuat ketagihan. Tapi bukan berarti kamu sembarangan dalam menggunakannya. Jangan cuman asal ikut-ikutan tapi bijak lah dalam memilih fitur media sosial yang sekiranya bisa merugikan mu.
Seperti berpotensi membocorkan data pribadi atau membuat orang asing tahu dimana kamu kerja, tempat tinggal sampai tempat biasa menghabiskan waktu luang. Karena ini bisa menarik pelaku kejahatan untuk mengikuti mu dan membahayakan keberadaanmu.
3. Menutup dan Memblokir Nomor Telepon Asing yang Mencurigakan
Berkaca dari korban kasus penipuan karena fitur add yours Instagram. Segera blokir berbagai nomor telepon, pesan langsung di Instagram dari akun asing, atau email mencurigakan. Ini untuk menghindari kamu dari modus penipuan hipnotis, manipulasi, dan pengiriman link-link mencurigakan.
4. Memblokir Akun-Akun Mencurigakan yang Tiba-Tiba Mem-Follow Akunmu
Jika penggunaan media sosial hanya untuk teman dan keluarga saja. Ada baiknya kamu mengunci akun Instagram mu jadi setiap orang yang ingin mem-follow akun kamu harus mendapatkan approval dari kamu terlebih dahulu.
Karena banyak dari akun-akun asing yang bisa berkedong online shop atau akun fanbase kpop atau lainnya. Ternyata merupakan akun penipuan yang sedang mengawasi aktivitas media sosial mu.
Kontrol Diri dengan Baik ketika Bermain Media Sosial
Bermain media sosial untuk kebutuhan hiburan, belajar atau mencari informasi memang boleh-boleh saja. Tapi jangan lupa dikontrol. Jangan sampai, hal-hal yang sebenarnya pribadi dan rahasia ikut kamu pamerkan di media sosial karena alasan popularitas atau takut ketinggalan tren.
Main media sosialnya secukupnya saja. Tujuannya tidak hanya untuk mencegah waktu terbuang dengan sia-sia, tapi juga melindungi mental mu dan privasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Kejahatan Siber di RI Melonjak, Ini Jurus Menangkal Serangan Phishing yang Kian Canggih