REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple memberikan peringatan kepada enam aktivis di Thailand soal serangan yang didukung negara kepada iPhone mereka. Dikutip dari Reuters, Jumat, ahli politik dari Universitas Thammasat di Bangkok, Prajak Kongkirati, mendapat dua email dari Apple yang menyatakan iPhone dan akun iCloud menjadi sasaran serangan.
Dia juga mendapatkan notifikasi ada serangan di akun Apple. Aktivis dari iLaw, Yingcheep Atchanont dan peneliti Sarinee Achananuntakul mengaku mendapatkan surat elektronik serupa dari Apple.
Seorang penyanyi rap, aktivis politik dan politikus yang berseberangan dengan pemerintah juga mengaku mendapatkan email tersebut di akun media sosial mereka. Pesan tersebut berisi peringatan bahwa jika perangkat diretas oleh serangan yang didukung negara, peretas mungkin bisa mengakses data sensitif dari jarak jauh.
Selain itu, peretas juga bisa mengakses kamera dan mikrofon. Apple dan Kementerian Digital Thailand tidak berkomentar atas isu ini. Selain di Thailand, dua aktivis politik di Ghana dan sejumlah jurnalis di Salvador juga mendapatkan notifikasi dari Apple.